Lombok Tengah (Inside Lombok) – Isu dugaan pelecehan antara santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencuat. Isu itupun dibantah oleh pengurus ponpes.
Pengurus ponpes, Muhammad Abdul Azis mengatakan pihaknya membantah isu yang berkembang di masyarakat. Menurutnya itu hanya cerita-cerita tanpa dasar dan bukti yang kuat. “Isu itu tidak benar. Memang masuk ke kamar, tapi tidak pernah ada pelecehan itu,” ujarnya saat ditemui, Rabu (6/11).
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada santri yang diduga terlibat. “Kami sudah panggil santri itu, dia tidak pernah melakukan hal yang diisukan itu,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah memanggil dari wali santri untuk menjelaskan terkait isu tersebut dan mereka memang tidak pernah melakukan apa-apa. “Orang tuanya sudah kita panggil dan pengakuannya tidak melakukan apa-apa, apalagi memegang, termasuk yang santri putri itu juga tidak pernah,” tegasnya.
Abdul Aziz menerangkan, pihaknya bersama ustad yang lain selalu melakukan pengawasan terhadap santri putra maupun santri putri sehingga pihaknya menjamin tidak pernah terjadi hal-hal seperti itu. “Kami bersama ustad yang lain juga menjaga santri, dan membina kami tidak lengah untuk terus membina santri,” tandasnya. (fhr)