Mataram (Inside Lombok) – Balai Besar Pengawas Makanan dan Obat (BBPOM) Mataram melakukan berbagai langkah untuk meminimalisir risiko keracunan pangan atau pangan tidak aman pada program makan siang bergizi gratis. Pasalnya program makan bergizi gratis ini merupakan program dari pemerintah pusat.
“Ini saya rasa suatu yang bagus, bagaimana kita mendorong desa atau sekolah menjadi dapur produksi komunitas. Karena semakin pendek rantai distribusinya, semakin mudah diminimalisir risikonya,” ujar Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, Kamis (28/11).
Saat pelaksanaan makan siang bergizi gratis, akan diterapkan kerja sama lintas sektor dan pemeriksaan. Terutama untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman dan bergizi. “Bagaimana berkolaborasi dengan pemda dan lembaga lainnya mengawal program makan bergizi gratis ini, agar betul-betul memberikan kebermanfaatan dalam rangka mendukung asupan gizi, pada anak, dan ibu hamil atau menyusui,” ungkapnya.
Lebih lanjut, program ini menjadi suatu hal yang bisa untuk meningkatkan tumbuh kembang fisik dan intelektualnya anak. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan indonesia emas 2045. Maka dari itu BBPOM Mataram sebagai lembaga yang nanti akan memastikan mengawal bahwa pangan itu aman. Artinya bebas dari cemaran fisik, yakni kimia dan biologi.
“Tentu terus kita standarisasi dulu dapurnya. Kalau belum, maka akan ada resiko disana. Kemudian Kita akan melatih pengolah makanannya. Ini akan kita dampingi sehingga betul-betul program ini bisa berjalan dengan baik,” terangnya.
Baik dari infrastrukturnya, penjamah pangannya memiliki kompetensi yang baik, artinya penting panganan aman. Sehingga hasilnya tentu SDM yang unggul dan memiliki daya saing. “Nanti informasinya saat ite begawe fest akan ada juga makan bergizi gratis. Kita juga melatih katering-katering ini bagaimana produksi pangan olahan, salah satunya baik,” jelasnya.
Pihaknya berharap saat pelaksanaan digelar-nya program pemerintah pusat itu, dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada hambatan termasuk keracunan karena sebelum dibagikan sudah dipastikan paket makanan layak konsumsi dan aman.
“Tentunya berkolaborasi dengan dinas kesehatan, karena sebenarnya olahan pangan siap saji ini pengawasannya ada di tingkat daerah adalah Dinas Kesehatan. Ini menjadi tugas kita bersama,” tandasnya. (dpi)