Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini menyebabkan beberapa titik di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terdampak banjir luapan sungai maupun selokan, seperti yang terjadi beberapa hari lalu. Hal itu dikarenakan adanya sedimentasi sampah yang terbawa arus yang menyebabkan tersumbatnya aliran sungai maupun saluran air yang ada di sekitar pemukiman warga.
Tercatat sebanyak empat titik lokasi di dua desa, yakni Desa Sepapan dan Desa Wakan yang mengalami banjir luapan air sungai maupun saluran drainase. Bahkan untuk di Dusun Orong Bukal, Desa Sepapan setiap tahunnya selalu dilanda banjir luapan.
Camat Jerowaru, Kamarudin mengatakan kondisi di Dusun Orong Bukal memang setiap tahunnya selalu dilanda banjir luapan air sungai yang disebabkan kondisi jembatan yang pendek, ditambah dengan adanya penyekat yang ada di bawahnya. Hal itu membuat sampah menumpuk di bawah jembatan hingga air sungai meluap.
“Di Dusun Orong Bukal setiap tahunnya pasti selalu terjadi banjir dalam setahun sekali akibat sampah. Ditambah lagi banyaknya masyarakat yang belum sadar buang sampah pada tempatnya,” ucapnya, Jumat (13/12/2024).
Hal yang sama juga terjadi di Desa Wakan, di mana banjir luapan disebabkan lantaran sedimentasi dan juga jembatan yang pendek sehingga saluran yang ada di bawahnya menjadi sempit. “Perbaikan untuk saluran sudah kita usulkan dari dulu bahkan sampai provinsi. Mudahan tahun ini dapat diperbaiki,” terangnya.
Jika intensitas hujan tinggi, luapan air setinggi satu meter bahkan bisa menggenangi rumah-rumah warga. “Sampai satu meter ketinggian air kemarin, tapi cuma sebentar. Sekitar 45 rumah yang ada di sepanjang tepi sungai kemarin yang terendam,” tuturnya.
Kamarudin mengimbau kepada masyarakat jauh sebelumnya untuk mengantisipasi datangnya banjir luapan yang terjadi pada musim penghujan dengan meminta untuk lebih peduli dengan sampah dan membersihkannya sebelum memasuki peralihan musim. “Paling tidak dibersihkan sebelum musim hujan datang, setidaknya kita bisa menjaga terlebih dahulu sebelum kita terdampak,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Jerowaru, IPTU Yudha Aditya W mengungkapkan bahwa wilayah terdampak luapan air akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (9/12) lalu. Meski saat ini debit air menurun atau kembali normal, warga tetap diimbau agar waspada melihat kondisi cuaca saat ini.
“Kondisi banjir luapan yang terjadi di empat titik sudah kembali normal dan masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya. Sementara itu Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim telah memantau kondisi di wilayah terdampak dan akan melakukan normalisasi pengerukan sedimentasi terhadap sungai dan saluran drainase. (den)