Lombok Utara (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini masih berada pada posisi terendah di NTB. Meskipun demikian, Pemkab KLU optimistis IPM akan terus meningkat dan keluar dari posisi sedang.
Wakil Bupati KLU, Danny Karter Febrianto Ridawan mengungkapkan peningkatan IPM kabupaten termuda di NTB ini terus menjadi fokus utama. Dengan angka IPM saat ini mencapai 68,64 poin, maka KLU hanya selangkah lagi menuju kategori tinggi. Di mana IPM terdiri dari tiga komponen utama, yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga kategori ini harus dipenuhi untuk mendorong peningkatan.
“Untuk sektor ekonomi, kita sudah cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di atas 5 persen. Di sektor kesehatan, kita juga telah memberikan layanan kesehatan gratis dan memperkuat posyandu,” ujarnya.
Namun, untuk sektor pendidikan masih menjadi tantangan terbesar dalam meningkatkan IPM di KLU. Lantaran harapan sekolah paling rendah 13,02 tahun. Dimana data menunjukkan bahwa hampir 50 persen masyarakat di atas usia 25 tahun tidak lulus SD atau hanya tamatan SMP. “Ini menjadi PR besar bagi kita. Kita harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar,” imbuhnya.
Danny menegaskan bahwa pendidikan menjadi kunci utama dalam meningkatkan IPM. Pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang layak. Dengan demikian, diharapkan IPM KLU dapat terus meningkat dan kualitas hidup masyarakat semakin baik.
“Pendidikan menjadi kunci utama dalam meningkatkan IPM. Kita harus fokus pada percepatan program sekolah A, B, dan C. Dengan begitu, diharapkan angka putus sekolah dapat ditekan dan kualitas sumber daya manusia kita meningkat,” ungkapnya.
Ditambahkan, Kepala Bappeda KLU, Gatot Sugihartono, mengungkapkan optimisme atas perkembangan IPM di Lombok Utara. Karena melihat potensi besar untuk meningkatkan IPM KLU dalam beberapa tahun ke depan. “Memang IPM KLU masih di bawah. Namun, kita perlu ingat bahwa KLU baru berusia 16 tahun sebagai kabupaten termuda. Meski demikian, kita sudah mencapai angka 68,64 poin,” ujarnya.
Kendati demikian, ia optimistis bahwa dengan upaya yang tepat, Lombok Utara dapat menyamai IPM kabupaten lain di NTB pada tahun 2025. Mengingat capaian IPM pada tahun 2024 ini sudah cukup bagus, artinya tahun depan sudah bisa mengejar ketertinggalan. “Beberapa program dan kebijakan telah disiapkan untuk mencapai target tersebut,” demikian. (dpi)