27.5 C
Mataram
Minggu, 22 Desember 2024
BerandaPeristiwaEmpat Hari Pencarian, Bocah 7 Tahun yang Hanyut di Saluran Irigasi Keruak...

Empat Hari Pencarian, Bocah 7 Tahun yang Hanyut di Saluran Irigasi Keruak Akhirnya Ditemukan

Lombok Timur (Inside Lombok) – Korban hanyut di saluran irigasi Desa Dane Rase, Kecamatan Keruak, akhirnya ditemukan setelah empat hari pencarian oleh tim gabungan. Korban atas nama Arsila Ausi Zahra (7) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dipenuhi oleh lumpur.

Arsila merupakan seorang pelajar kelas 1 SD asal Dusun Semogen, Desa Dane Rase, Kecamatan Keruak. Ia sebelumnya dilaporkan hanyut pada Senin (16/12/2024) sekitar pukul 14.00 Wita di saluran irigasi Desa Dane Rase. Usaha pencarian tanpa henti selama empat hari akhirnya membuahkan hasil meski dengan kondisi yang memilukan.

Jenazah Arsila ditemukan dalam kondisi sudah membengkak di saluran air Dusun Batu Ngapah, Desa Montong Belae, Kecamatan Keruak, sekitar pukul 17.00 Wita. Pencarian terhadap korban sendiri melibatkan Tim Basarnas Lombok Timur, SAR Sat Brimob Yon B Ki 3, personel Koramil 04 Keruak, Polsek Keruak, serta sukarelawan dan warga setempat.

“Proses ini dilakukan dengan menyisir lokasi mulai dari saluran irigasi hingga ke muara Pantai Telaga Bagek, Desa Ketapang Raya,” ungkap Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nikolas Osman, Kamis (19/12/2024). Penemuan korban berawal saat seorang warga melihat bagian tubuh korban di saluran air Dusun Batu Ngapah.

- Advertisement -

Saksi tersebut kemudian segera melaporkan temuan tersebut kepada dua warga lainnya dan memastikan apa yang jadi temuan tersebut. “Setelah memastikan itu adalah korban terseret arus, warga langsung menghubungi Tim Basarnas yang masih berada di lokasi pencarian di muara Pantai Telaga Bagek,” ucapnya.

Tim Basarnas segera melakukan evakuasi jenazah korban ke RS Patuh Karya, Keruak. Sekitar pukul 18.30 WITA, Tim Inafis Polres Lombok Timur tiba di rumah sakit untuk melakukan identifikasi lebih lanjut.

Menurut IPTU Nikolas Osman, lokasi penemuan korban yang dipenuhi air dan tumpukan sampah menjadi salah satu kendala dalam proses pencarian. “Faktor ini kemungkinan besar yang menyebabkan keterlambatan dalam menemukan korban,” jelasnya.

Pihak kepolisian dan tim terkait mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat berada di sekitar area saluran air atau irigasi, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (den)

- Advertisement -

Berita Populer