Mataram (Inside Lombok) – Dalam rangka liburan akhir semester Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram mengeluarkan imbauan kepada peserta didik. Meminta kepada orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya selama liburan, terutama terkait keselamatan dan kesehatannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf mengatakan libur akhir semester berlangsung mulai tanggal 23 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025. Selama libur ini, bertepatan dengan prakiraan curah ekstrem. “Kami mengimbau kepada seluruh orang tua atau wali murid serta pihak sekolah untuk memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan, keselamatan, dan kegiatan anak-anak selama liburan,” katanya.
Menurut Yusuf, cuaca yang tidak memento saat ini sangat mempengaruhi kesehatan. Karenanya orang tua diharapkan untuk selalu memastikan kesehatan dan keselamatan putra-putri selama liburan. “Karena cuaca yang tidak menentu, penting untuk menghindari kegiatan yang berisiko dan memastikan anak-anak tetap berada dalam kondisi tubuh yang baik,” ungkapnya.
Selain itu, para orang tua juga diminta memberikan pengawasan dan menjaga pergaulan anak-anaknya selama libur sekolah. Anak-anak harus dipastikan tidak terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. “Orang tua diharapkan lebih aktif dalam mengawasi kegiatan anak-anak dan menjaga pergaulan mereka selama liburan,” ujar Yusuf dalam imbuhan yang dikirim kepada semua sekolah.
Selama libur sekolah, harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Seperti olahraga, belajar keterampilan yang baru dan kegiatan lainnya. Peserta didik juga harus dibatasi dalam menggunakan gadget dan orang tua juga harus tetap mengawasi anak-anak. “Diharapkan orang tua dapat memberikan arahan kepada anak untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang positif,” tegas Yusuf.
Ia mengatakan liburan adalah hal yang tepat untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari. Artinya apakah kualitas belajar anak-anak selama ini sudah baik dan tepat. “Untuk itu kami mengharapkan peran orang tua untuk tetap memberikan masukan yang konstruktif pada Satuan Pendidikan, bangun komunikasi dengan sekolah demi masa depan anak-anak kita,” harapnya.
Untuk peserta didik yang saat ini sudah kelas VI dan kelas IX harus mulai mempersiapkan diri ujian akhir. Karena jika kebijakan baru mengenai evaluasi belajar tahap akhir nasional (EBTANAS) atau ujian nasional (UN) berbasis komputer dilaksanakan, maka memerlukan persiapan yang matang.
“Bagi siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dan siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP), kami menghimbau agar mereka mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir,” katanya. (azm)