27.5 C
Mataram
Rabu, 25 Desember 2024
BerandaDaerahNTBHarga Komoditas di NTB Relatif Stabil, Hanya Cabai yang Melonjak

Harga Komoditas di NTB Relatif Stabil, Hanya Cabai yang Melonjak

Mataram (Inside Lombok) – Kondisi sejumlah harga di pasar NTB terbilang masih stabil, meskipun ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Salah satunya cabai yang mengalami lonjakan kenaikan cukup tinggi, terutama cabai merah dan cabai rawit merah.

“Saat ini harga cabai merah mengalami kenaikan signifikan mencapai Rp3.600 per kilogram, dan harga cabai rawit merah naik hingga Rp7.000 per kilogram, dari Rp28.000 menjadi Rp36.000 per kilogram,” ujar Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Selasa (24/12).

Menurutnya, kenaikan ini dipengaruhi karena banyaknya permintaan dan kondisi cuaca ekstrim. Namun diharapkan memasuki bulan Ramadhan tahun depan mulai turun. Pasalnya Ramadhan tinggal beberapa bulan lagi, sedangkan sekarang ini tengah menghadapi natal dan tahun baru 2025. “Sementara ini, kenaikan hanya terjadi pada cabai, kalau yang lainnya sudah mulai terkendali. Seperti bawang merah trennya mengalami penurunan,” ucapanya.

Sementara itu, harga daging ayam ras mengalami sedikit kenaikan sebesar Rp200, dari Rp41.500 menjadi Rp41.700 per kilogram, yang dinilai tidak terlalu signifikan dan tidak menjerat konsumen. Dimana kenaikannya hanya Rp200 sehingga tidak menjerat konsumen. “Stok daging ayam ras kita saat ini masih aman. Harga juga tidak terlalu tinggi kenaikannya,” terangnya.

- Advertisement -

Sedangkan, untuk stok gas LPG, Baiq Nelly memastikan bahwa kuota telah dinaikkan 100 persen dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, masalah distribusi masih menjadi perhatian, terutama di desa-desa yang jauh dari pangkalan LPG. Sehingga ini yang perlu diperhatikan agar ketersediaan tetap ada dan harga stabil.

“Kami sudah minta kepada ESDM untuk memperbanyak pangkalan, terutama di desa-desa yang jaraknya jauh dari pangkalan. Setidaknya setiap desa memiliki setidaknya dua pangkalan LPG untuk mengatasi masalah distribusi dan memastikan harga LPG tidak naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer