26.3 C
Mataram
Jumat, 10 Januari 2025
BerandaLombok UtaraMegaproyek Global Hub Bandar Kayangan Tak Masuk Raperda RTRW

Megaproyek Global Hub Bandar Kayangan Tak Masuk Raperda RTRW

Lombok Utara (Inside Lombok) – Pembangunan Global Hub Bandar Kayangan yang berlokasi di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sampai saat ini rupanya masih menjadi angan-angan saja. Megaproyek itu bahkan tidak ada dalam draf rancangan peraturan daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang disusun saat ini.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Hakamah mengatakan pada proses perencanaan RTRW sebelumnya telah disusun. Namun konsep Global Hub tidak dimasukkan. Meskipun konsep Global Hub Bandar Kayangan diidamkan sebagai pendorong utama kemajuan ekonomi, pada kenyataannya realisasi proyek tersebut membutuhkan waktu dan tantangan yang tidak sedikit.

“Saat kami menyusun draft RTRW, Global Hub belum masuk dalam perencanaan. Bahkan dalam sidang pertama Januari ini, kami sudah mengagendakan untuk membentuk pansus terkait RTRW. Nanti akan kami keluarkan peruntukkan untuk Global Hub,” ujarnya, Senin (6/1).

Diakuinya, proyek ini akan sangat sulit terealisasi. Mengingat banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Salah satunya, melihat kondisi KLU pasca gempa 2018 lalu, di mana investor yang sebelumnya tertarik untuk berinvestasi di kawasan ini mulai menunjukkan keraguan. “Kondisi alam yang rawan bencana membuat investor ragu. Jika ingin membangun gedung bertingkat 8 hingga 20 lantai, itu bukan hal yang mudah di daerah ini,” ungkapnya.

- Advertisement -

Meskipun demikian, pihaknya tetap optimis akan masa depan kawasan tersebut. Menurutnya, bahwa peruntukkan lahan harus lebih diarahkan ke sektor agraris yang lebih produktif, seperti pertanian dan perikanan. “Kawasan ini seharusnya dimanfaatkan untuk bercocok tanam atau budidaya tambak udang, yang sudah ada MoU-nya dengan PT Sari Makmur,” terangnya.

Di tengah segala tantangan ini, DPRD KLU tetap berkomitmen mencari solusi yang lebih realistis dan bermanfaat bagi masyarakat. Harapan utama mereka adalah agar lahan yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan ekonomi lokal dan kemaslahatan masyarakat KLU.

“Ke depan, kita harus lebih fokus pada sektor yang benar-benar dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Pertanian, perikanan, dan pariwisata adalah sektor-sektor yang harus kita dorong,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer