26.4 C
Mataram
Kamis, 9 Januari 2025
BerandaDaerahNTBJaga Stabilitas Pasokan dan Harga, Beras Impor Masuk NTB

Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga, Beras Impor Masuk NTB

Mataram (Inside Lombok) – Guna menjaga stabilitas ketersediaan beras dan harga, Kantor Wilayah Perum Bulog NTB untuk memperkuat ketersedian cadangan beras pemerintah (CPB) dalam rangka mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di 2025. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimpor beras dari luar negeri guna menjaga stabilitas pasokan dan harga.

“Saat ini sedang berlangsung proses bongkar beras eks Myanmar sebanyak 5.900 ton di Pelabuhan Lembar. Nantinya beras impor ini yang akan digunakan untuk penguatan stok CBP di NTB,” ujar Kepala Kanwil Perum Bulog NTB, Sri Muniati, Senin (6/1).

Lebih lanjut, masuknya beras impor ini untuk kebutuhan penyaluran Program Bantuan Pangan 2025. Penjualan beras SPHP (stabilisasi harga dan pasokan pangan) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga. Golongan anggaran, dan stok berjaga-jaga untuk penanganan tanggap darurat serta keperluan lain yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Stok beras CBP yang dikuasai bulog NTB saat ini masih memadai untuk memenuhi kebutuhan penyaluran 3 bulan, tetapi perlu memperhatikan penyediaan cadangan stok minimal untuk kebutuhan 3 bulan penyaluran berikutnya,” terangnya.

- Advertisement -

Dikatakan dengan stok beras impor yang baru tiba ini dapat memperkuat stok Beras CBP Provinsi NTB, sembari menunggu pemasukan melalui pengadaan DN dalam waktu dekat, yang diharapkan bisa masif pada masa panen raya di seluruh wilayah NTB tahun 2025. Ditegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan pasokan beras.Harga pasar beras medium di NTB tercatat rata-rata mencapai Rp13.200 per kilogram.

“Kami siap menyalurkan kembali Beras CBP pada tahun 2025 untuk menjaga stabilitas harga ditengah harga beras medium yang saat ini berada di atas HET, yaitu Rp12.500 per kilogram,” ucapnya.

Pada prinsipnya Bulog NTB siap menyalurkan kembali Beras SPHP ke tengah-tengah masyarakat, baik melalui mitra penyalur maupun operasi pasar/gerakan pangan murah, begitu ketetapan pemerintah yang mengatur penyaluran beras CBP untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga beras Tahun 2025 terbit nantinya. “Kami juga siap menyalurkan Beras Bantuan Pangan Tahun 2025 setelah ada penetapan resmi jumlah penerima bantuan untuk Provinsi NTB,” ucapnya.

Sementara itu, dalam rangka penguatan stok CBP tahun 2025 sekaligus menjaga stabilitas harga ditingkat produsen atau petani lokal setempat. Maka dari itu Bulog ditugaskan pemerintah untuk memaksimalkan serapan gabah/beras petani pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Penyerapan gabah beras petani akan menjadi salah satu indikator pencapaian peningkatan produksi padi petani untuk menjaga ketersediaan pasokan secara mandiri.

“Penyerapan gabah dari petani lokal menjadi kunci untuk meningkatkan produksi padi, menjaga pasokan secara mandiri, dan memastikan petani mendapatkan harga jual yang layak, target pengadaan tahun 2025 ditetapkan sebesar 350.000 ton setara beras atau 700.000 ton Gabah Kering Panen (GKP),” jelasnya.

Keberhasilan pengadaan ini membutuhkan dukungan teknologi pengolahan modern, mulai dari pengeringan hingga penyimpanan. BULOG NTB juga mengandalkan kerja sama erat dengan pemerintah daerah, kelompok tani, dan pelaku pasar untuk memastikan kelancaran proses pengadaan. “Dengan strategi yang matang dan sinergi yang solid, ketahanan pangan di NTB diharapkan tetap terjaga, dan kesejahteraan petani lokal dapat meningkat,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer