26.8 C
Mataram
Jumat, 10 Januari 2025
BerandaPeristiwaTanah Longsor di Kembang Kuning Hantam Rumah Warga dan Tutup Jalan Wisata

Tanah Longsor di Kembang Kuning Hantam Rumah Warga dan Tutup Jalan Wisata

Lombok Timur (Inside Lombok) – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur pada Rabu, 8 Januari 2025, pukul 13.20 WITA, menyebabkan tanah longsor yang menggenangi rumah warga dan menutup jalan menuju objek wisata Sarang Walet. Kejadian ini juga mengakibatkan kerusakan pada tembok pagar rumah warga di sekitar lokasi.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nikolas Osman, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan struktur tanah yang labil di wilayah Dusun Kembang Mekar longsor.

“Tanah yang amblas tersebut menutup jalan utama menuju Sarang Walet, yang sangat tergantung pada akses tersebut untuk mendatangkan wisatawan,” ungkapnya.

Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan parah akibat tanah longsor. Salah satunya, rumah milik Sahlan yang tembok pagar sepanjang 13 meter ambruk dengan kerugian mencapai Rp 8 juta, sementara itu rumah Marlina mengalami kerusakan pada tembok pagar sepanjang 15 meter dengan kerugian sebesar Rp 15 juta.

- Advertisement -

Rumah Sdr. Suhirman juga tidak luput dari dampak longsor, dengan tembok amblas sepanjang 7 meter dan kerugian sekitar Rp 7 juta. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, jalan yang menuju objek wisata Sarang Walet tertutup akibat tumpukan material rumah yang berserakan.

Pihak kepolisian bersama dengan BPBD dan Dinas Sosial Lombok Timur telah melakukan penanganan di lapangan. “Kami telah melakukan pengecekan di lokasi, berkoordinasi dengan pemerintah setempat, serta mendata warga yang terdampak,” kata IPTU Nikolas.

Selain itu, BNPB Lombok Timur juga telah menghimbau warga yang rumahnya terdampak longsor untuk sementara mengungsi ke rumah keluarga, sambil menunggu relokasi yang akan dilakukan oleh pemerintah setempat.

Menurut pihak kepolisian, faktor utama terjadinya longsor adalah curah hujan tinggi yang mengakibatkan struktur tanah yang labil. Wilayah yang dipenuhi pasir dan tidak memiliki tanaman penahan tanah di sekitar rumah warga memperburuk situasi. “Kami tidak menutup kemungkinan peristiwa serupa bisa terjadi lagi jika warga tidak waspada,” ujar IPTU Nikolas.

Dampak lainnya adalah terganggunya aktivitas masyarakat, terutama sektor wisata. Akses menuju air terjun Sarang Walet kini terhalang, berpotensi menurunkan perekonomian masyarakat sekitar yang bergantung pada kunjungan wisatawan.

Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian mendorong Pemerintah Desa Kembang Kuning untuk terus memberikan himbauan kepada warga agar tetap waspada terhadap potensi longsor selama musim hujan. “Pihak terkait di Kecamatan Sikur kita untuk lebih aktif dalam memberikan sosialisasi serta melakukan pemantauan,” tambahnya.

Pemerintah diharapkan dapat memperhatikan kondisi struktur tanah di daerah tersebut, serta melakukan penanaman tanaman penahan tanah untuk mencegah longsor berulang. Dengan kondisi cuaca yang tak menentu, upaya mitigasi risiko bencana menjadi kunci untuk mengurangi dampak yang lebih besar di masa mendatang. (den)

- Advertisement -

Berita Populer