Lombok Utara (Inside Lombok) – Investor asal Korea Selatan dikabarkan akan menggantikan PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) dalam pengelolaan air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kendati demikian, rencana dari investor tersebut diminta mengikuti ketentuan yang telah disepakati, terutama dalam konteks kerja sama dengan PT TCN.
Bupati KLU, Djohan Sjamsu mengungkapkan salah satu potensi yang menjadi perhatian investor Korea Selatan hingga tertarik berinvestasi di Tiga Gili adalah upaya peningkatan pelayanan publik, seperti penyediaan air bersih bagi masyarakat.
“Memang ada investor dari Korea Selatan yang berminat untuk masuk ke Gili. Namun, Gili sudah kita kerjasamakan dengan PT TCN. Jadi, investor Korea ini harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan PT TCN untuk membahas teknis kerja samanya,” ujarnya, Jumat (10/1).
Ditegaskan, kerja sama yang telah terjalin dengan PT TCN mencakup pengelolaan fasilitas vital di wilayah tersebut. Maka, investor Korea Selatan ini harus menyesuaikan diri dengan kesepakatan yang ada. Apakah mereka akan bekerja sama atau membeli fasilitas yang telah dibangun oleh PT TCN.
Meskipun saat ini baru sebatas komunikasi awal, pihaknya optimis bahwa masih ada peluang bagi investor Korea untuk berkolaborasi di Gili, asalkan sesuai dengan peraturan dan kesepakatan yang sudah ada. “Kami masih menunggu kedatangan perwakilan mereka untuk melakukan pembahasan lebih lanjut. Yang penting, PT TCN juga bisa bekerja sama dengan mereka,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, kerja sama antara pemerintah daerah dan PT TCN diharapkan dapat memberikan landasan yang kokoh bagi setiap investor yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan Gili. Dengan semakin banyaknya minat investasi internasional, Gili diharapkan bisa terus berkembang sebagai tujuan wisata premium yang menawarkan fasilitas terbaik bagi wisatawan dan masyarakat lokal.
“Pemerintah Kabupaten Lombok Utara siap mendukung masuknya investasi yang membawa manfaat jangka panjang, asalkan sesuai dengan kebijakan daerah dan kepentingan masyarakat,” demikian. (dpi)