Lombok Barat (Inside Lombok) – Banjir sudah kerap kali mengganggu proses belajar mengajar murid dan guru SDN 3 Buwun Mas, Sekotong. Mirisnya, hingga saat ini belum ada penanganan serius dari Pemda Lobar terkait kondisi itu.
Wakil Kepala Sekolah SDN 3 Buwun Mas, Sunandar mengaku banjir yang terjadi pada Jumat (10/01) pagi kemarin bahkan menggenangi halaman sekolah. Kendati kondisi banjir saat ini tak separah hari Minggu lalu, yang sampai menggenangi ruang kelas dan ruang guru, mereka berharap bisa segera ada solusi penanganan dari pemda agar proses belajar mengajar mereka tak lagi terganggu. “Tiap tahun banjir, SDN 3 Buwun Mas ini selalu terdampak,” tuturnya, Jumat (10/01/2025).
Dijabarkan, sampai saat ini tidak ada realisasi penanganan jangka panjang yang dilakukan pemda. Padahal, kata dia, tim Pemda Lobar sering turun ketika banjir, meski hanya sebatas berkunjung tanpa ada penanganan. “Justru sekolah lain yang dibangun bertingkat, padahal tidak terkena banjir,” herannya.
Persoalan banjir di SDN 3 Buwun Mas yang sudah sering terjadi ini disebut diakibatkan oleh luapan dua air sungai. “(SDN 3 Buwun Mas) butuh timbun halaman, bangunan dinaikkan atau bertingkat, di samping sungai butuh bronjong,” terangnya.
Di sekolah itu saat ini terdapat 6 kelas, dengan jumlah murid mencapai 97 orang. Rata-rata para murid ini berasal dari Dusung Bengkang dan Kebeng. Sementara itu tenaga pengajar di sana berjumlah 9 orang. Tetapi untuk ruang guru dan kepala sekolah disebut Sunandar masih menumpang di ruangan perpustakaan.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Dikbud Lobar, Maad Adnan mengklaim bahwa Pemda Lobar tidak tutup mata atas kondisi yang dialami SDN 3 Buwun Mas tersebut. Dia mengaku telah mendampingi Pj Bupati untuk mengecek kondisi sekolah itu.
Rencana penanganan nantinya, di lingkungan sekolah akan dibangun saluran air ke sungai. Sehingga itu diharapkan bisa mengurangi genangan air. Kemudian jalan masuk ke sekolah, menuju ke masing-masing kelas, rencananya juga akan dibangun lebih tinggi dari pintu gerbang saat ini. “Itu kita akan laksanakan bulan-bulan ini,” jelas Maad.
Dia mengatakan, halaman sekolah memang perlu ditimbun atau diuruk. “Dan tembok akan kami tinggikan, itu rencananya,” imbuh pria berkaca mata ini.
Selain itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinas PU-TR yang punya ranah untuk penanganan banjir. Terutama yang berkaitan dengan pembangunan bronjong atau talud dan akses irigasi di jalan. “Ke depan kita revitalisasi (akan ditingkatkan menjadi lantai 2) tahun depan, karena tidak ada solusi lain. Kalau sekarang kita lakukan tindakan penanganan darurat, antisipasi,” tandas Maad. (yud)