Lombok Barat (Inside Lombok) – Belum terlihat ada progres signifikan dalam pembangunan hotel megah The Apurva Kempinski di Mekaki dan jalan untuk mempermudah pengangkutan material menuju lokasi membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat (Lobar) mulai pesimis. Bahkan Dinas PUTR Lobar mengancam untuk putus kontrak dengan PT Wings sebagai perusahaan yang akan membangun di sana jika tidak ada kejelasan pembangunan itu.
“Kita akan putuskan kontrak, kalau sampai dia tidak selesaikan apa yang menjadi kewajibannya,” tegas Kadis PUTR Lobar, Lalu Winengan saat dikonfirmasi Kamis (16/01/2025). Dijelaskan, pada 2024 lalu pihaknya telah memberikan target kepada PT Wings untuk bisa menuntaskan target pengeprasan jalan menuju Mekaki pada April tahun ini. Namun hingga sekarang, progresnya disebut baru 20 persen.
Menurutnya, pemutusan kontrak bisa dilakukan untuk pembangunan jalan menuju lokasi investasi hotel megah itu. “Kedua, kalau tidak ada kejelasan, harus dia kembalikan aset negara,” tukasnya.
Winengan menilai, pemda perlu memiliki sikap tegas untuk dapat menghindari potensi lahan tidur yang bisa saja semakin banyak di Lobar. Terutama yang disebabkan oleh investor yang tak kunjung memiliki kejelasan. Meski pihak PT Wings sejauh ini juga sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memulai proses pengembangan kawasan Mekaki tersebut, mulai dari pengeprasan jalan yang juga memakan biaya yang tidak sedikit.
“Biaya pengeprasan itu sudah banyak, tapi kalau dia tidak menepati target ya akan kita laporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Nanti kita laporkan progresnya, kita suruh kembalikan saja aset negara (hutan, Red) itu,” ujarnya.
Sehingga pemda dianggapnya tidak perlu mengembalikan biaya besar yang sudah dikeluarkan perusahaan terkait. Karena jatuhnya menjadi wanprestasi, lantaran mereka tidak memenuhi kewajiban sesuai perjanjian. “Tidak dong (tidak perlu mengembalikan uang perusahaan) karena itu wanprestasi namanya. Tidak ada masalah itu. Asetnya yang harus dikembalikan ke negara,” terang pria berkepala plontos ini.
Mereka sebelumnya ditargetkan dapat menyelesaikan jalan sepanjang 700 meter menuju lokasi pembangunan hotel itu, sebagai bukti keseriusan mereka dalam membangun di sana. Namun sejak awal tahun ini, Winengan mengakui jika PT Wings sudah hilang komunikasi dengan Pemda Lobar. Padahal, pihaknya sejak tahun lalu sudah membuka posko pengaduan khusus untuk proyek pembangunan Kempinski itu. “Kita kan sering koordinasi, rapat dan panggil mereka. Nanti minggu depan saya panggil lagi mereka,” bebernya.
Dari koordinasi yang dilakukan, PT. Wings sempat menyebut lambannya progres karena mereka sedang menyelesaikan persoalan administrasi terkait lahan di kawasan tersebut. Yang saat ini diakui Winangan sudah rampung. “Tapi kan mereka sampai sekarang ini hilang, sejak tahun baru 2025 gak ada komunikasi. Jadi saya mau panggil,” tandasnya. (yud)