26.4 C
Mataram
Selasa, 4 Februari 2025
BerandaDaerahNTBAda Ratusan Kasus PMK di NTB, Komisi II DPRD Minta Vaksinasi Dimaksimalkan

Ada Ratusan Kasus PMK di NTB, Komisi II DPRD Minta Vaksinasi Dimaksimalkan

Mataram (Inside Lombok) – Sampai akhir Januari 2025 lalu, penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di NTB mencapai 195 kasus. Melihat peningkatan kasus ini, DPRD NTB meminta agar organisasi perangkat daerah (OPD) terkait memaksimalkan pemberian vaksin.

Ketua Komisi II DPRD NTB, Lalu Pelita Putra mengatakan koordinasi dengan OPD terkait dalam hal ini Dinas Peternakan Hewan (Disnakeswan) NTB rutin dilakukan. Utamanya untuk mengetahui perkembangan penanganan terhadap kasus PMK di NTB. “Setiap hari itu Dinas Peternakan rilis datanya. Kita koordinasi terus dengan dinas terkait,” katanya, Senin (3/2) pagi.

Ia mengatakan, dengan jumlah kasus PMK yang terjadi, DPRD NTB meminta agar ada satgas yang menanganinya. ehingga bisa lebih fokus agar tidak mewabah seperti tahun-tahun sebelumnya. “Sudah saya tanya apakah sudah ada satgas apa belum. Mereka jawab belum. Karena tidak separah dulu. Tapi satgas yang lama itu masih dan yang baru belum dibentuk,” katanya.

Diterangkan ketua Komisi II DPRD NTB ini, kondisi PMK di NTB tidak seperti beberapa tahun yang lalu. Meski demikian, antisipasi harus dilakukan mulai sekarang dengan memaksimalkan pemberian vaksin kepada hewan ternak terutama sapi. “Vaksin sudah disiapkan. Polanya pun dalam satu kandang tidak kena semua. Itu artinya belum mewabah tapi antisipasi tetap dilaksanakan,” tegasnya.

- Advertisement -

Selain memaksimalkan pemberian vaksin terhadap hewan ternak, DPRD NTB meminta agar pengawasan lalu lintas hewan ternak. Langkah ini dinilai sangat penting untuk mengantisipasi adanya sapi yang terkena PMK masuk ke NTB. “Melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan. Selain dari pemberian obat-obatan dan juga vaksinasi,” katanya.

Menurutnya, OPD terkait sudah bergerak cepat dalam pemberian vaksin kepada hewan ternak. Karena masih ada hewan ternak yang belum tervaksin terutama yang baru lahir. “Mereka (Disnakeswan) NTB bergerak cepat untuk vaksin ini,” katanya.

Berdasarkan data yang ada hingga 27 Januari 2025, jumlah kasus PMK di NTB sebanyak 195 kasus. Dari jumlah ini sebanyak 110 sudah dinyatakan sembuh dan satu ekor dipotong paksa. Sebanyak 84 ekor sapi masih dalam masa pengobatan. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer