26.5 C
Mataram
Rabu, 5 Februari 2025
BerandaTradisi BudayaNyelamet Lowong, Tradisi Adat Masyarakat Denggen Wujudkan Swasembada Pangan

Nyelamet Lowong, Tradisi Adat Masyarakat Denggen Wujudkan Swasembada Pangan

Lombok Timur (Inside Lombok) – Acara adat Nyelamet Dowong yang penuh nilai budaya kembali dilaksanakan di Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, Lombok Timur (Lotim), pada Senin (3/2). Dengan tema “Menjaga Tradisi dan Mewujudkan Swasembada Pangan 2025”, kegiatan ini tidak hanya merayakan kearifan lokal tetapi juga sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan desa.

Haji Lalu Selamat, salah seorang pemuka adat di Denggen menjelaskan bahwa Nyelamet Dowong adalah ritual yang telah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat setempat. Ritual ini melibatkan dzikir dan doa, serta serangkaian kegiatan seperti membersihkan makam, penyembelihan ayam, dan puncaknya adalah kegiatan pada hari Senin untuk menjaga tanaman padi agar terhindar dari hama.

“Ritual ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, dan percaya bahwa darah ayam yang disertai dengan daun bambu bisa mengusir hama dari sawah,” ujarnya. Selain itu, air suci dari mata air Mertasari juga digunakan untuk membersihkan sisa hama yang jatuh setelah ritual tersebut. Mertasari, yang berarti air suci, diyakini dapat membersihkan tanaman padi dari gangguan hama.

Acara ini dilaksanakan setiap tahun pada saat padi berusia satu bulan. Bagi masyarakat Denggen, ritual ini menjadi simbol penting dalam menjaga kelestarian tradisi dan ketahanan pangan di desa. “Ritual ini harus dilakukan pada hari Senin karena bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Itu sudah menjadi aturan yang tak bisa diganti,” tambahnya.

- Advertisement -

Haji Lalu Selamat berharap agar Nyelamet Dowong dapat menjadi salah satu agenda tahunan dalam kalender budaya Kabupaten Lombok Timur, untuk memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan dilestarikan.

Sementara itu, Camat Selong, Baiq Farida Apriani, juga menekankan pentingnya acara ini dalam mendukung program ketahanan pangan yang lebih luas, dari tingkat desa hingga kabupaten.

“Acara ini mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan harus dimulai dari desa, dan ini sangat relevan dengan visi ketahanan pangan di tingkat nasional,” ujar Baiq Farida.

Dia berharap, dengan doa dan usaha bersama, hasil pertanian, khususnya padi, dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan beras yang berkualitas tinggi, serta menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Baiq Farida juga mengusulkan agar upacara adat ini dicatat dalam kalender budaya Kabupaten Lombok Timur, sebagai salah satu upaya melestarikan warisan budaya yang penting bagi masyarakat.

Acara Nyelamet Dowong yang dihadiri oleh pejabat setempat, tokoh agama, adat, dan masyarakat ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara pemerintah dan warga dalam menjaga tradisi sekaligus mewujudkan swasembada pangan di Lotim. (den)

- Advertisement -

Berita Populer