Lombok Timur (Inside Lombok) – Harga bawang merah saat ini cenderung mengalami penurunan, padahal biasanya pada saat kondisi cuaca saat ini harga dapat merangkak naik. Tak hanya masalah harga, kondisi tanaman banyak yang rusak akibat cuaca juga turut menambah kegundahan para petani bawang merah.
Salah seorang petani bawang merah di Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, Yusfi Mansur mengatakan harga bawang merah yang biasanya mencapai Rp15 ribu per kilogramnya, kini turun menjadi Rp9 ribu per kilogram. “Turun sekarang harganya, kemarin kita jual ke pengepul itu seharga Rp9 ribu per kilogram,” katanya, Rabu (05/02/2025).
Penurunan harga saat ini diduga lantaran adanya ketersediaan yang berasal dari luar daerah yang masuk ke Lombok Timur, sehingga bawang merah yang berasal dari petani setempat dihargai murah karena tidak ada keterbatasan ketersediaan. “Mungkin karena hukum pasar juga, tapi kemungkinan juga banyak stok dari luar daerah yang masuk,” ucapnya.
Tak hanya masalah harga, kondisi cuaca juga menjadi keluhan para petani yang tak menentu. Bahkan di musim penghujan saat ini banyak tanaman bawang merah petani yang rusak dan busuk di dalam tanah, padahal baru memasuki waktu panen. “Kondisi cuaca ini yang membuat tanaman jadi busuk, ini juga yang membuat kita dilema karena bisa-bisa menjadi merugi,” tutur Sripat petani lainnya.
Kondisi cuaca ini pun membuat biaya produksi tak dapat kembali dan cenderung merugi. Para petani tak bisa balik modal setelah mengeluarkan biaya pada musik tanam lalu, itu dikarenakan hasil panen yang tak optimal dan penurunan harga seperti saat ini. “Kita tak bisa berekspektasi banyak, soalnya banyak tanaman yang busuk dan juga harganya murah. Balik modal saja sudah alhamdulillah,” pungkasnya. (den)