32.5 C
Mataram
Jumat, 7 Februari 2025
BerandaBerita UtamaInovasi Keren MTS Tarmus Paok Motong: Gunakan Absensi QR Code, Cegah Siswa...

Inovasi Keren MTS Tarmus Paok Motong: Gunakan Absensi QR Code, Cegah Siswa Bolos dengan Notifikasi Langsung ke Orang Tua

Lombok Timur (Inside Lombok) – Banyaknya siswa yang bolos sekolah menjadi kekhawatiran tersendiri bagi guru dan wali murid di MTS Tarbiyatul Muslimin (Tarmus) Dasan Maalan, Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur (Lotim). Dalam menangani hal tersebut, pihak madrasah menggunakan teknologi digital dalam absensi siswa dan guru yakni menggunakan QR Code.

Penggunaan teknologi dalam sistem absensi siswa tersebut dilakukan atas dasar kegundahan wali murid yang mengira anaknya sekolah, tapi malah membolos. Karenanya, pihak madrasah menggunakan teknologi agar aktivitas sekolah siswa dapat dipantau dari ponsel pintar orang tua.

Kepala MTS Tarmus Dasan Maalan, Lukmanul Hakim mengatakan inovasi tersebut awalnya diberlakukan sejak awal 2025 setelah berdiskusi dan mendapat persetujuan semua wali murid. “Jadi kita diskusi dulu dengan wali murid, karena banyak yang mencari anak-anaknya ke sekolah, tapi nyatanya tidak masuk sekolah. Itu yang membuat kita menggunakan teknologi ini agar mudah dipantau,” jelasnya.

Lewat aplikasi yang digunakan, pihak sekolah membagikan QR code kepada para siswa dengan menyambungkannya ke nomor WhatsApp wali murid. Begitu masuk sekolah, QR code dipindai dan informasi dikirim secara otomatis ke ponsel wali murid berisi konfirmasi kehadiran, keterlambatan, jam tiba di sekolah, dan lainnya.

Bukan hanya siswa, para guru juga melakukan absensi dengan cara yang sama. Bedanya, notifikasi dikirimkan ke nomor ponsel suami atau istri. “Mulai tahun 2025 ini, untuk guru langsung notif-nya ke WA istri/suami dan WA Kepala Madrasah,” tuturnya.

Inovasi absensi yang diberlakukan saat ini dibiayai langsung oleh pihak madrasah dengan biaya yang terbilang lumayan tinggi. Namun demi menjamin proses pembelajaran yang efektif dan menekan angka bolos sekolah, pihak madrasah melakukannya dengan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah.

“Kita ini kan swasta, tapi kita mau berikan yang terbaik bagi siswa dan wali murid yang menyekolahkan anaknya di sini. Jadi ini langkah kita biar para wali murid bisa tenang,” paparnya.

Dengan dua alat pemindai yang dimiliki oleh pihak madrasah, dalam jangka waktu kurang lebih satu jam, sebanyak 300 lebih siswa dapat selesai dipindai. Hal itu dinilai sangat efektif untuk mencegah dan menekan bolos sekolah. “Jadi siswa masuk pukul 06.00 Wita dan mulai belajar pukul 7.15 Wita, jadi jika siswa masuk mulai pukul 06.00 maka bisa selesai sekitar satu jak dengan dua alat scanner,” tambahnya.

Lukmanul berharap agar inovasi tersebut dapat terus dikembangkan dan dapat dibantu oleh pemerintah untuk mencegah siswa yang bolos sekolah dengan dapat dipantau menggunakan teknologi. Kemudian dengan inovasi itu juga dikatakannya dapat memperkokoh silaturahmi dengan para wali murid karena tetap berkomunikasi melalui sistem WhatsApp.

“Kita berharap ke depan teknologi ini dapat kami tingkatkan dan dapat bantuan dari pemerintah agar proses menempuh pendidikan dapat lebih baik dan efektif menuju Indonesia Emas mendatang,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer