Lombok Barat (Inside Lombok) – Bale Sipon di Desa Sedau, Narmada tidak hanya hadir sebagai objek wisata, melainkan juga sekolah alam. Kedai yang menjadi destinasi wisata ini pun menjadi tempat belajar bagi anak-anak sekitar.
Pengelola Bale Sipon, Sophia mengatakan bahwa kedai yang biasanya dikunjungi hingga ratusan wisatawan setiap akhir pekan itu juga dimanfaatkan pihaknya untuk menjadi lokasi belajar yang menyenangkan. “Sedikit usaha yang juga saya lakukan, membuka sekolah alam untuk anak-anak di Bale Sipon. Untuk belajar tambahan bagi yang belum bisa baca tulis,” terangnya.
Perempuan yang juga berprofesi sebagai guru di SDN 1 Sedau ini menuturkan, ide itu muncul karena keprihatinannya melihat kondisi anak-anak di sana yang banyak ditelantarkan oleh orang tuanya. Sehingga dampaknya, banyak diantara mereka yang mengalami keterlambatan dalam belajar. “Karena banyak anak-anak yang menjadi korban kurang perhatian dari orang tua, dampaknya putus sekolah dan sebagainya,” ungkap dia.
Sehingga anak-anak yang tinggal di area dekat Bale Sipon, yang juga muridnya di sekolah dimintanya untuk datang belajar saat sore hari. Termasuk juga anak-anak yang sudah menginjak bangku SMP, banyak yang ikut belajar bahasa Inggris di sana.
“Untuk saat ini lebih banyak aktivitas literasi, baca, tulis dan hitung, serta bahasa Inggris. Selebihnya kegiatan-kegiatan yang memicu untuk lebih mencintai alam, seperti bersih-bersih, menanam pohon dan lain-lain,” jelas perempuan yang juga Ketua Pokdarwis Dewi Sedau ini.
Untuk saat ini, anak-anak yang mengikuti sekolah alam di Bale Sipon berjumlah kurang lebih 15 orang. Namun karena kegiatan ini gratis, jadi yang mengajar di sana hanya Sophia sendiri.
“Karena kan gratis, jadi guru yang mau mengajar dan punya waktu kan gak ada, jadi saya sendiri. Bahan untuk mengajar pun saya bawa dari sekolah tempat saya mengajar saat ini di SDN 1 Sedau,” tuturnya dengan penuh ketulusan.
Oleh karena itu dirinya berharap, Pemda Lobar bisa lebih banyak memberikan pelatihan kepada para pelaku wisata yang ada. Karena itu disebutnya juga akan menjadi semangat bagi mereka untuk terus mengembangkan pariwisata hingga edukasi di Desanya. Sehingga kedepannya berpotensi bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. “Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang harus meninggalkan keluarganya untuk bekerja ke luar daerah bahkan luar negeri,” harapnya. (yud)