Lombok Barat (Inside Lombok) – Warga di perumahan dan pemukiman yang ada di empat desa di wilayah Kecamatan Labuapi harus dievakuasi karena terdampak banjir, akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir. Camat Labuapi, Lalu Rifhandani menuturkan pihaknya telah menyediakan empat posko di masing-masing desa dan posko utamanya ada di Kantor Camat.
“Posko utamanya itu di kantor Camat Labuapi, masing-masing desa sebagai posko bantuan. Terutama desa-desa yang terdampak,” jelas pria yang akrab disapa Dani itu, Senin (10/02/2025) malam. Hal itu berdasarkan rapat yang digelarnya bersama Forkopimda Lobar, usai mereka memantau langsung kondisi warga yang terdampak banjir, Senin (10/02) sore.
Empat desa yang terdampak, diantaranya Desa Telagawaru, Karang Bongkot, Perampuan dan Kuranji. Sehingga sejak semalam, pihaknya dan OPD terkait sudah mengupayakan titik kumpul pengungsian yang aman dari potensi banjir. Hingga bantuan makanan siap saji yang juga sudah dibagikan kepada warga yang mengungsi.
“Warga susah ditempatkan di lokasi-lokasi yang sudah disiapkan. Yang di Perampuan itu di kantor Desa Perampuan, kalau warga yang di Karang Bongkot itu mengungsi ke keluarganya. Terus untuk yang di Kuranji, ada dua yang disiapkan lokasi pengungsian,” bebernya.
Pihaknya pun belum dapat memastikan jumlah total warga yang terdampak. Karena masih dalam proses pendataan, serta cuaca yang juga masih belum bisa diprediksi karena hujan masih terus berlangsung hingga kini. “Sementara datanya yang terdampak, warga dari empat desa itu,” imbuhnya.
Dari hasil pantauan pihaknya, bahwa penyebab utama banjir di wilayah Kecamatan Labuapi diduga akibat meluapnya aliran air sungai Babak yang melintasi desa-desa tersebut. “Karena ini intensitas hujan yang sangat tinggi, jadi semua rata. Bukan hanya gara-gara sungai itu meluap, tapi karena intensitas hujan juga,” tegas pria berkaca mata ini.
Kata dia, cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir saat ini tidak hanya dirasakan oleh warga yang tinggal di pesisir pantai atau sekitar bantaran sungai. Tetapi juga warga yang tinggal di beberapa perumahan di kawasan tersebut. “Karena saluran irigasi dari masing-masing perumahan ini juga kemungkinan kurang berfungsi. Kalau pemukiman warga yang di luar perumahan masih aman,” pungkasnya. (yud)