25.5 C
Mataram
Jumat, 14 Februari 2025
BerandaLombok TengahSejumlah Desa di Kecamatan Pujut Terdampak Banjir

Sejumlah Desa di Kecamatan Pujut Terdampak Banjir

Lombok Tengah (Loteng) – Hujan lebat yang disertai angin kencang yang melanda Pulau Lombok (Loteng) sejak beberapa hari kemarin mengakibatkan terjadinya luapan air sungai. Salah satunya seperti yang terjadi di Kecamatan Pujut pada Selasa (11/2) sekitar pukul 07.00 Wita kemarin.

Banjir di Pujut dipicu tingginya intensitas hujan beberapa waktu belakangan. Kasi Humas Polres Loteng, Iptu Brata Kusnadi menjelaskan banjir yang merendam rumah warga di sejumlah desa di Kecamatan Pujut seperti Desa Dadap. “Ada dua dusun yang terdampak Dusun Papak, yang terdampak banjir berjumlah 25 Kepala Keluarga (KK) Sementara di Dusun Rembuah warga yang terdampak berjumlah 25 KK,” ujarnya, Selada (11/12).

Banjir juga melanda Desa Bangkat Parak, dengan lima dusun yang terdampak yakni, Dusun Ranggekalo, Dusun Celuakan, Dusun Pasung dan Dusun Sengkudul masyarakat yang terdampak kurang lebih 400 KK.

“Luapan air yang sampai saat ingin masih tergenang dan belum keliatan berkurang di rumah warga disebabkan karena wilayah Dusun pasung, Dusun Sengkodol dan Dusun Ranggekalo lokasi dusunnya berada paling rendah,” jelasnya.

Pihak BPBD, Kepolisian, Pihak Kecamatan sudah turun ke lokasi untuk memastikan warga dalam kondisi masih aman. “Sementara waktu warga yg terdampak banjir masih menempati rumah masing-masing, beberapa dari warga yg terdampak banjir memiliki hewan ternak yg harus mereka jaga,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Zainul Abdul Majid Satria Topan Primadi menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, saat ini di sekitar wilayah Indonesia terpantau gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah NTB.

“Hasil analisa bibit siklon tropis 96S ada di perairan sebelah barat Australia. Ada perlambatan kecepatan angin (konvergensi), serta pertemuan dan belokan angin di wilayah NTB,” jelasnya dalam keterangannya.

Berdasarkan data, terjadi kelembaban udara yang cenderung basah di berbagai ketinggian. Bahkan labilitas atmosfer kuat mendukung proses konvektif pada skala lokal teramati di NTB. “Kondisi dinamika atmosfer tersebut, didukung oleh fenomena La Nina yang saat ini masih aktif, menunjukkan potensi peningkatan pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) di beberapa wilayah NTB,” katanya.

Satria menyebut data sementara wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada periode 10-13 Februari 2025. Wilayah yang diprediksi terjadi yakni Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau agar terus waspada dan siaga. Terutama saat terjadi hujan lebat, masyarakat diminta mengantisipasi dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang. “Kami merekomendasikan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang,” tandasnya.

Selain peringatan hujan lebat disertai angin kencang pada Senin, gelombang pasang setinggi 1,25 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian utara dan selatan, Selat Sape bagian utara selatan dan Samudera Hindia perairan selatan NTB.

Peringatan gelombang juga diperkirakan terjadi, Selasa (11/2/2025). Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter di perairan Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian utara dan selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer