Mataram (Inside Lombok) – Peristiwa dugaan pencurian yang melibatkan seorang pemudia inisial SM di Midang, Gunungsari, Lombok Barat, ternyata hanyalah kesalahpahaman belaka. Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, SM yang sempat diamankan warga tidak terbukti melakukan tindak pidana pencurian.
Insiden tersebut dipicu oleh ketidaktahuan antara pihak yang terlibat, dan akhirnya pihak berwajib turun tangan untuk melakukan klarifikasi serta mengembalikan situasi ke kondisi aman. Kapolsek Gunungsari, AKP Supianto menjelaskan SM bertemu dengan temannya di jalan, kemudian diajak ke rumah. Mereka kemudian bermain gim di lantai atas rumah dan SM diminta menunggu, sebab si teman pemilik rumah ingin membeli rokok.
“Sebelum si empunya rumah pulang, sang ibu datang, dan kebingungan. SM kemudian diteriaki maling lantaran sang ibu tak mengenali SM. Karena diteriaki maling, akhirnya panik dan lari di atas genting sebelum diamankan,” ujar Supianto kepada Inside Lombok, Selasa (18/2).
Kesalahpahaman terkait dugaan pencurian akhirnya terungkap setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Supianto juga mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut merupakan insiden yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi antara terduga pelaku dan pihak yang merasa dirugikan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai tanpa melibatkan proses hukum lebih lanjut.
Supianto juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menghadapi situasi yang dapat memicu potensi kesalahpahaman, terutama dalam hal penanganan kasus yang belum jelas kebenarannya. Dengan demikian, kejadian ini bisa diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut.
Kepolisian mengingatkan warga agar tetap mengutamakan komunikasi dan klarifikasi terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan yang bisa memperburuk situasi. Semua pihak berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, dan warga dapat menjaga ketertiban dan kedamaian di lingkungan mereka. “Kasus ini sudah selesai dan mediasi antara terduga dan pihak yang lain, juga kepala dusun. Ini salah sangka dan salah duga saja,” tandas Supianto. (gil)