Mataram (Inside Lombok) – Perpustakaan memegang peran yang sangat penting dalam mengembangkan literasi, wawasan, dan kecerdasan masyarakat di tengah kemajuan teknologi dan era digital seperti sekarang. Maka dari itu, kolaborasi antara berbagai pihak, seperti perpustakaan, institusi pendidikan, dan komunitas masyarakat, menjadi langkah strategis yang harus dilakukan bersama.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menyebutkan, untuk mewujudkan visi bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan membaca. Untuk itu, BI NTB melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan mitra kerja, yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Universitas Muhammadiyah Mataram, dan Komunitas Lembah Hijau.
“MoU ini bertujuan untuk memperluas akses perpustakaan kepada masyarakat, berbagi sumber daya, memperkaya koleksi buku, serta meningkatkan layanan digital. Berbagai program literasi yang bermanfaat bagi masyarakat, termasuk pelajar, pengajar, dan komunitas luas,” ujarnya, Senin (24/2).
Tak hanya itu, perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk membaca buku, tetapi perpustakaan adalah pusat pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan, tempat untuk mendorong kolaborasi dan knowledge sharing antar pemustaka. Pihaknya berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
“Kerja sama ini tentunya memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas literasi masyarakat NTB, memperluas akses informasi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pengetahuan serta keterampilan di tengah masyarakat,” terangnya.
Saat ini, Perpustakaan KPwBI NTB memiliki lebih dari 4.000 koleksi buku fisik dan lebih dari 1.600 koleksi buku digital. Buku-buku ini mencakup berbagai subjek, seperti ekonomi, keuangan, bahasa, TOEFL, IELTS, komputer, psikologi, pengembangan diri, agama, hobi, kewirausahaan, fiksi, dan non-fiksi. Dengan koleksi yang beragam ini, diharapkan perpustakaan dapat memenuhi berbagai kebutuhan bacaan masyarakat dan mendukung pengembangan literasi yang lebih baik di NTB.
“Seiring dengan perkembangan teknologi, Bank Indonesia kini membuka akses publik ke Perpustakaan KPwBI NTB yang beroperasi di tahun 2025. Pengunjung dapat mengakses berbagai koleksi buku fisik maupun digital dengan cukup menunjukkan kartu identitas,” demikian. (dpi)