25.5 C
Mataram
Selasa, 25 Februari 2025
BerandaMataramAda Makan Bergizi Gratis, Disdik Mataram Belum Bisa Pastikan Penyesuaian Retribusi Kantin

Ada Makan Bergizi Gratis, Disdik Mataram Belum Bisa Pastikan Penyesuaian Retribusi Kantin

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram belum bisa menentukan apakah retribusi kantin akan disesuaikan atau tidak. Mengingat adanya program makan bergizi gratis sudah mulai menyasar sejumlah sekolah di Kota Mataram.

Kepala Disdik Kota Mataram, Yusuf mengatakan pembagian makanan kepada para peserta didik hanya dilakukan siang hari. Artinya masih ada jeda atau jam istirahat pertama yang digunakan untuk membeli makanan dikantin. “Penyesuaian retribusi kantin ini belum keluar dan kita menunggu peraturan walikota tentang kantin,” katanya.

Sejauh ini, Disdik belum bisa memberikan komentar lebih jelas tentang retribusi kantin ini. Pasalnya, belum ada arahan dari pimpinan daerah dan nanti akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan. “Kalau makan bergizi ini jadwalnya kalau SMP jam 10.00 wita atau 11.00 wita. Jadi anak-anak yang tidak sarapan di rumah bisa beli di kantin,” ujarnya.

Untuk target retribusi kantin di Kota Mataram kata Yusuf masih belum jelas. Untuk diketahui, sejumlah kantin sekolah di Kota Mataram mengeluhkan dampak dari program makan siang bergizi gratis ini terhadap pendapatannya. Pasalnya, para peserta didik saat ini sudah mulai minim untuk membeli makanan karena akan dibagikan gratis oleh pemerintah.

Di Kota Mataram sejumlah sekolah sudah mulai mendapatkan makanan tersebut. Salah satunya di Kecamatan Selaparang. Dimana, sebanyak lima sekolah di kecamatan tersebut sudah mendapatkan makanan sejak Januari lalu. Adapun jumlah siswa yang ada di lima sekolah di Kecamatan Selaparang yaitu mencapai 3.115 siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Pada bulan puasa ini, kantin-kantin akan tutup. Sedangkan untuk program makan siang bergizi gratis ini, Yusuf mengaku belum mendapatkan laporan apakah dihentikan sementara atau tidak. “Kalau puasa kantin tutup. Kalau MGB mungkin di stop juga. Kita belum tahu juga ini,” ujarnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer