30.5 C
Mataram
Rabu, 26 Februari 2025
BerandaSosokCerita Papuk Ali, Berjualan Es Keliling hingga Usia 90 Tahun

Cerita Papuk Ali, Berjualan Es Keliling hingga Usia 90 Tahun

Lombok Timur (Inside Lombok) – Papuk Ali (90) warga Tinggar, Desa Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur (Lotim) telah begitu lama menekuni profesinya sebagai penjual es keliling. Badannya kurus dan bungkuk, berjalan beberapa kilometer dengan langkah terbata-bata sambil memikul termos es yang ada di pundaknya,

Setiap harinya Papuk Ali terus menyusur jalanan dan singgah di tempat keramaian, termasuk ke sekolah-sekolah untuk menjajakan es yang diambilnya dari bos yang tak jauh dari rumahnya. Ia bercerita bahwa dirinya sudah puluhan tahun menggeluti usaha jualan es keliling sambil memikul.

Setiap harinya Papuk Ali keluar berjualan keliling mulai dari rumahnya menggunakan ojek sejak subuh ke lokasi yang dituju, kemudian dari sana ia mulai berkeliling sejauh beberapa kilometer untuk menjajakan es miliknya. “Saya tidak keluar berjualan pada hari Jumat saja dan kalau ada yang meninggal di dekat rumah,” ucapnya, Selasa (25/02/2025).

Es yang dipikulnya tentu tak selalu habis terjual setiap harinya. Namun ia selalu bersyukur dengan apa yang didapatkannya. Bapak dari lima orang anak itu selalu semangat untuk berjualan ketimbang harus menunggu belas kasihan dari orang lain. “Sudah puluhan tahun saya geluti usaha ini. Kalau dulu kita harus menunggu es yang datang dari wilayah Ampenan yang diturunkan di beberapa titik seperti Sikur, Masbagik, bahkan Aikmel,” jelasnya.

Keuntungan yang didapat dari berjualan es keliling pun tak seperti yang dibayangkan, hanya beberapa puluh sampai ratusan ribu saja. Jika musim hujan datang, bahkan penghasilannya jauh dari pada itu. “Kalau keuntungan hanya cukup untuk membeli beras, tapi sedikit apapun itu saya tetap bersyukur,” tuturnya.

Salah seorang warga, Hardiansyah (24) mengaku waktu sekolah dasar ia sering melihat Papuk Ali berjualan di tempatnya bersekolah, bahkan sering melihatnya di sekolah lain. “Iya Papuk Ali memang sejak dulu saya tahu karena sering saya lihat di sekolah. Ternyata sekarang masih tetap berjualan dan rupanya masih tetap sama,” ceritanya.

“Saya ingat dulu waktu saya sekolah dasar, saya duduk melihat teman bermain bola dan papuk itu menawarkan es untuk saya secara gratis. Semoga beliau tetap sehat dan panjang umur,” pungkas Hardiansyah. (den)

- Advertisement -

Berita Populer