Lombok Barat (Inside Lombok) – Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat (Lobar), Damayanti Widyaningrum klaim lonjakan harga cabai di Lobar tak setinggi daerah lainnya. Terlebih ketersediaan cabai di kabupaten itu disebutnya cukup banyak.
Selain cabai hasil pertanian, di Lobar ada juga cabai hasil program bantuan bibit cabai yang telah diberikan pihaknya baik kepada para kelompok tani, hingga dinas-dinas yang ada di Lobar beberapa waktu lalu. Pembagian bibit itu dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan lalu.
“Alhamdulillah kita di Lombok Barat kenaikan harga cabai tidak terlalu banyak (besar, Red), hanya Rp160 ribu. Sedangkan di tempat lain ada yang sampai Rp200 ribu,” tutur Damayanti saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (12/03/2025).
Dirinya pun menilai langkah antisipasi yang telah diupayakan melalui pemberian bantuan bibit cabai, cukup berdampak. Karena banyak kelompok tani yang langsung membudidayakan bibit tersebut dengan polybag, sehingga tidak terpengaruh cuaca. Kendati pembagiannya kala itu dinilai terlambat 2 minggu, tetapi manfaatnya cukup bisa dirasakan di tengah kenaikan harga cabai saat ini.
Lebih jauh, Damayanti menjelaskan biasanya saat musim hujan, hasil produksi cabai di NTB memang menurun. Sedangkan, di waktu yang bersamaan dengan Ramadan seperti saat ini, permintaan cabai justru meningkat. Hal ini lah yang dinilai sebagai salah satu penyebab meroketnya harga salah satu bahan pokok ini. “Sedangkan kemarin kan cabai juga banyak yang terdampak cuaca, jadinya gagal (panen) sehingga produksi kita (di NTB, Red) rendah,” bebernya.
Melihat fenomena ini, Damayanti ke depannya akan mencoba untuk mengatur pola tanam di Lobar, sebagai salah satu langkah antisipasi. “Mungkin akan menanam cabe di luar musim, dengan memanfaatkan green house yang ada,” lugasnya.
Di mana saat ini di Lobar sudah ada dua green house yang diakuinya siap dimanfaatkan, diantaranya ada di Kuripan dan Kebon Ayu, yang luasnya mencapai 2 are dan bisa dijadikan sebagai lahan untuk budidaya kurang lebih sekitar 2000 pohon cabai.
“Sekarang itu sudah mulai kita manfaatkan untuk tanam cabai dan sebagian melon. Karena kita rencanakan untuk komoditas pangan strategis, kita akan coba tanam cabai. Tidak apa-apa musim hujan, karena kita tanam di green house, jadi aman,” pungkas Damayanti. (yud)