Mataram (Inside Lombok) – Polresta Mataram mengantisipasi maraknya aktivitas remaja yang meresahkan masyarakat selama bulan Ramadan, seperti perang sarung dan perang mercon, yang menyebabkan beberapa warga terluka. Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, patroli rutin dilakukan di beberapa titik rawan guna meminimalkan bahaya dan gangguan yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut.
Regi menyatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengurangi potensi terjadinya aktivitas meresahkan tersebut. “Orang tua adalah pihak yang paling dekat dengan anak-anak. Jika orang tua melarang anak-anaknya keluar di jam malam, aktivitas yang membahayakan masyarakat bisa diminimalisir,” ujar Regi, (14/3).
Mengenai pola aktivitas remaja yang meresahkan, Regi menyebutkan bahwa meskipun belum dapat mengkonkretkan pola tertentu, pihaknya selalu memastikan bahwa setiap titik di Kota Mataram mendapat perhatian melalui patroli polisi. Regi juga mengungkapkan bahwa polisi sering menerima laporan langsung dari masyarakat mengenai kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. Ia mengimbau agar masyarakat ikut berperan menjaga keamanan dengan melapor jika melihat aktivitas mencurigakan.
Selama patroli, Polresta Mataram mengutamakan langkah-langkah preventif. Meskipun hingga kini belum ditemukan unsur pidana, Regi menegaskan bahwa jika ditemukan tindakan pidana, seperti judi, polisi tidak akan ragu untuk mengambil tindakan represif. “Jika pelakunya di bawah umur, kami akan memanggil orang tua dan melibatkan pihak sekolah untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak,” tandasnya. (gil)