Mataram (Inside Lombok) – Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera mencanangkan program obor pangan lestari (Opal) secara massal sebagai upaya pemanfaatan pekarangan dan penyedia pangan keluarga.
“Program Opal akan kita laksanakan secara massal dengan melibatkan masyarakat dalam membentuk gerakan masyarakat (Germas) Opal,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram Dedi Supriadi di Mataram, Rabu.
Menurutnya, program Opal saat ini sudah dimulai di kantor DKP, hal itu sekaligus menjadi percontohan untuk pelaksanaan program Opal secara massal di kota ini.
“Program Opal percontohan di DKP merupakan program yang dilaksanakan secara nasional di semua DKP se-Indonesia, dengan dana sebesar Rp50 juta,” sebutnya.
Di kantor, katanya, telah disiapkan berbagai fasilitas edukasi mulai dari pembibitan, pemupukan, pemeliharaan hingga panen. Karenanya, program Opal di DKP itu menjadi salah satu ajang eduksi bagi masyarakat dalam upayan pemanfaatan pekarangan.
Hal itu sesuai dengan tujuan dari Germas Opal adalah untuk pemanfaatan lahan perkantoran sebagai penyedia pangan dan sebagai percontohan untuk masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan.
Selain itu, Opal juga dimaksudkan untuk meningkatkan penyediaan sumber pangan keluarga yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.
“Opal juga bisa meningkatkan akses pangan keluarga, konservasi sumber daya genetik lokal, dan mengurangi jejak karbon serta emisi gas pencemar udara,” katanya.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang menyiapkan program Germas Opal dimulai dari sekolah-sekolah, yang memiliki lahan pekarangan cukup luas. Dengan memberikan edukasi kepada siswa, maka siswa bisa memberikan contoh di keluarga masing-masing.
“Setiap sekolah kami wajibkan melaksanakan program Opal, dan secara bertahap melalui berbagai organisasi wanita, program Opal akan kita massalkan di masyarakat,” katanya.
Program Opal yang ada di halaman Kantor DKP saat ini telah disiapkan lokasi pembibitan, dan beberapa jenis tanaman hortikultura dengan menggunakan berbagai sistem media tanam.
Beberapa jenis tanaman hortikultura yang dikembangkan antara lain, sayur-sayuran, tomat, cabai dan lainnya. Tanaman hortikultura itu ada yang menggunakan teknologi hidroponik dan kovensional menggunakan media tanam tanah campur kompos.
“Silahkan bagi ibu-ibu, masyarakat umum, dan pelajar bisa datang ke kantor kami belajar program Opal,” katanya. (Ant)