Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi gedung DPRD Lombok Barat (Lobar) dinilai sudah tidak layak. Selain sudah tua dan sudah lama tidak pernah dilakukan pemeliharaan, banyak bagian kantor dewan itu yang bocor, bahkan halaman dan tempat parkirnya kerap kali tergenang saat musim hujan. Karenanya, Bupati Lobar, Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menyatakan pihaknya akan merenovasi gedung dewan tersebut.
Hal itu disampaikannya LAZ dalam rapat paripurna peringatan HUT Lobar ke-67 di ruang sidang DPRD Lobar, Rabu (16/04) siang. Menurutnya, DPRD dan Pemda Lobar merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
“Untuk itu, saya tidak ingin kalau ada tamu justru datang meninggalkan citra kurang baik, ada ruangan yang tidak representatif. Coba lihat di Lotim dan Loteng, kita (Lobar, Red) yang paling tidak layak (gedung DPRD, Red),” ungkap LAZ, Rabu (16/04/2025).
Terkait dengan anggaran untuk renovasi itu, pihaknya akan mencoba mencarikannya melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar tidak mengganggu kepentingan publik. “Kita rencanakan di tahun 2026 mulai. Minimal perencanaan dulu dengan target dua tahun. Mungkin di tahap pertama berapa anggaran yang disediakan. Paling tidak ada ruang paripurna yang representatif,” terangnya.
Dia menyebut, rencana renovasi terhadap gedung wakil rakyat itu merupakan program jangka panjang. Dirinya mencontohkan pembangunan gedung DPRD Lombok Tengah yang memakan waktu 4 tahun. Namun hasilnya sangat representatif. “Ini kita harus konsep betul. Misal anggaran Rp50 miliar, mungkin bisa dibagi dalam 3 tahap,” jelas mantan Dirut PDAM Giri Menang ini.
Sementara itu, kalangan DPRD Lobar pun menanggapi secara diplomatis rencana renovasi gedung mereka yang akan dilakukan oleh Bupati Lobar tersebut. “Kita tunggu saja, mudahan pak Bupati menepati (janji rencana renovasi gedung DPRD) di tahun 2026,” ujar Ketua DPRD Lobar, Lalu Ivan Indaryadi, Rabu (16/04/2025).
Tetapi yang pasti, pria yang akrab disapa Mamiq Bajang Sekotong itu mengaku pihaknya tentu mendukung niatan Bupati Lobar tersebut. Karena tak dipungkirinya, bahwa memang kondisi gedung wakil rakyat Giri Menang itu sudah tidak layak. Selain gedung tua, juga banyak yang bocor. “Kota Mataram dan KLU saja sudah mempunyai gedung, kita masih peninggalan sejarah. Malah anaknya yang duluan maju,” sindirnya.
Lebih jauh, dia menyebut jika konsep gedung baru DPRD Lobar itu sebenarnya sudah ada sejak zaman Bupati terdahulu, yakni Zaini Arony. “Ini kan sudah ada saat zaman pak Zaini Arony rencana gedung kembar. Kita pakai konsep lama saja dengan lokasi masih di sini, tepatnya di sebelah barat gedung putih (kantor Bupati, Red),” pungkasnya. (yud)