Lombok Timur (Inside Lombok) – Dua ruang kelas di SDN 4 Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, terpaksa tidak digunakan karena kondisi plafon yang nyaris runtuh. Kerusakan yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini mengancam keselamatan siswa dan guru, sehingga proses belajar pun harus dipindahkan ke ruang darurat.
Pelaksana tugas Kepala Sekolah SDN 4 Jurit Baru, Safri menyebutkan kerusakan telah terjadi sejak gempa 2018 lalu. “Kami sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan ke dinas,” ungkapnya, Selasa (22/4).
Meskipun sempat dijanjikan adanya renovasi, hingga kini belum ada realisasi nyata. Akibatnya, kelas 1 dan 4 harus belajar di rumah dinas guru, sementara hanya kelas 2 dan 3 yang masih menempati ruang kelas yang layak. “Kondisi ini jelas mengganggu. Anak-anak sulit fokus, dan kami guru juga kesulitan mengajar,” lanjut Safri.
Pihak sekolah mendesak adanya perbaikan segera, setidaknya untuk bagian atap dan plafon yang dinilai paling berisiko. “Kalau dindingnya masih bisa dipakai, tapi atapnya benar-benar sudah tidak aman,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Khairul Razak, mengakui bahwa kerusakan sekolah tak hanya terjadi di SDN 4 Jurit Baru. “Data kami menunjukkan ada ratusan sekolah yang mengalami kondisi serupa,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam upaya perbaikan. Dana yang tersedia sangat bergantung pada alokasi dari pusat maupun arah kebijakan pokok pikiran legislatif.
Selain itu, proses pengusulan bantuan kini mengalami perubahan. Jika sebelumnya menggunakan aplikasi KRISNA, kini diarahkan ke sistem revitalisasi yang teknis pelaksanaannya masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
Sekretaris Dikbud Lombok Timur, Ugi Yuliandi, menyatakan bahwa SDN 4 Jurit Baru belum termasuk dalam daftar penerima DAK 2025. Ia berjanji akan membawa persoalan ini ke dinas teknis untuk ditindaklanjuti. “Kalau memungkinkan, akan kami dorong masuk dalam anggaran perubahan. Jika belum bisa, akan kami usulkan di anggaran induk 2026,” pungkasnya. (den)
