25.5 C
Mataram
Rabu, 25 Desember 2024
BerandaBerita UtamaWagub NTB Minta Aparatur Pemerintah Ramah Investasi

Wagub NTB Minta Aparatur Pemerintah Ramah Investasi

Mataram (Inside Lombok) – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Sitti Rohmi Djalillah meminta jajaran pemerintah, baik provinsi dan kabupaten kota serta masyarakat NTB untuk selalu ramah dan mempermudah segala urusan terkait dengan investasi.

“Dengan keramahan dan kemudahan maka investasi lainnya diharapkan segera terbangun di sini,” kata Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Kamis.

Ia menegaskan, bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk mempermudah segala urusan investasi di NTB. Selama hal tersebut saling menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk mempermudah investasi di NTB, selama muaranya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

- Advertisement -

Selain jajaran aparatur pemerintah provinsi dan kabupaten kota. Pemerintah provinsi NTB juga telah meminta seluruh aparatur desa di provinsi itu ramah terhadap investasi, sebab pembangunan dan kesejahteraan hanya dapat dilakukan dengan banyaknya investor yang terlibat dalam pembangunan.

“Tidak mungkin ada kesejahteraan, tidak mungkin ada pembangunan kalau kita tidak ramah terhadap investasi,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat berdialog dengan seluruh Kepala Desa, Lurah, Camat serta Kepala SMA/SMK se-NTB.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi (Jangzulmi) itu merupakan rangkaian kegiatan Gebyar Desa Benderang Informasi Publik (DBiP) NTB 2019.

Zulkieflimansyah mengajak seluruh kepala desa untuk menciptakan keamaan di daerah masing-masing. Sehingga, para investor mau menanamkan investasinya ke NTB.

“Investor itu tidak mau datang kalau sedikit-sedikit tutup jalan,” ujarnya.

Selain itu, Bang Zul menyampaikan pentingnya keterbukaan informasi bagi masyarakat. Sebab, desa desa di NTB ini akan terpacu pembangunannya apabila masyarakat dapat mengakses informasi yang ada.

“Masyarakat kita semakin banyak bertanya. Tapi jangan sampai keterbukaan informasi, masyarakat makin banyak bertanya, tapi tidak mau bekerja,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer