26.5 C
Mataram
Selasa, 24 Desember 2024
BerandaUncategorizedPemkot Mataram Dapat Bantuan Empat Rusunawa Tahun 2020

Pemkot Mataram Dapat Bantuan Empat Rusunawa Tahun 2020

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tahun 2020 akan mendapatkan bantuan pembangunan empat twin blok rumah susun sederhana sewa (rusunawa), guna memenuhi kebutuhan rumah di kota itu.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat, mengatakan, dari empat twin blok rusunawa tersebut, tiga twin blok akan dibangun untuk rusunawa nelayan dan satu twin blok untuk di Montong Are.

“Rusunawa Montong Are ini merupakan program tambahan karena saat ini ada satu twin blok dengan tipe kamar 21 sebanyak 90 kamar, berlantai lima sudah rampung dibangun sebelumnya,” katanya.

Menurutnya, untuk pembangunan empat twin blok rusunawa tahun depan itu berbeda dengan rusunawa-rusunawa yang telah terbangun sebelumnya baik dari jumlah kamar, jumlah lantai dan tipe.

- Advertisement -

Desain empat twin blok rusunawa yang akan terbangun tahun depan adalah, bentuk fisik lantai 3, dengan tipe kamar 36, dan jumlah kamar hanya 45.

“Pertimbangannya untuk keamanan dan kenyamanan penghuni, karena daerah kita sudah masuk daerah rawan gempa sehingga bentuk fisik dikurangi menjadi tiga lantai dari lima lantai,” katanya.

Dikatakan, dengan adanya perubahan desain rusunawa tersebut pihaknya belum mengetahui berapa anggaran untuk pembangunan satu twin blok rusunawa itu, sebab untuk pembangunan rusunawa pemerintah kota menerima barang jadi dari pemerintah.

Sementara pemerintah daerah hanya berkewajiban menyiapkan lahan rusunawa serta memberikan anggaran adana sharing untuk ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial di areal rusunawa.

“Untuk lahan rusunawa nelayan, meski ada perubahan dari dua twin blok menjadi tiga twin blok tetapi lahan kita sudah cukup. Lahan rusunawa nelayan kita siapkan dua hektare,” ujarnya.

Nelayan yang akan direlokasi ke rusunawa itu, katanya, adalah nelayan yang masih berada digaris sempadan pantai, sehingga setiap tahun terancam abrasi pantai setiap musim angin barat.

“Salah satu solusi agar nelayan bisa aman dari abrasi pantai adalah dengan relokasi ke rusunawa,” katanya menambahkan. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer