Mataram (Inside Lombok) – Program Mataram food craft center tersendat. Kondisi cuaca sekarang ini membuat para pedagang tidak bisa berjualan lagi. Guna mengaktifkan kembali aktivitas para pedagang Dinas Koperasi, Perindustrian dan UMKM Kota Mataram akan membantu menyiapkan lapak baru.
“Teman-teman komunitas ini berusaha eksis tapi terkendala hujan,” kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan UMKM Kota Mataram, Muhammad Ramdhani, Kamis (15/5) pagi. Diakuinya, fasilitas atap yang digunakan selama menggunakan jilbab sudah tidak dipakai sehingga mudah basah dan tidak melindungi para pedagang dari hujan. “Sebagai bentuk dukungan sarana prasarana mereka, kita coba mendesain atap itu bisa unik tapi juga secara bahan bisa bertahan,” lanjutnya.
Berdasarkan cerita dari para pedagang sambung Dhani sapaan akrabnya membutuhkan anggaran yang lumayan besar untuk bongkar pasang atap. Dengan kondisi tersebut, pemda sedang mencarikan para pelaku usaha tempat lain untuk membuat lapak kembali dengan konsep yang unik. “Kita berikan dukungan tenda yang unik untuk membantu mereka. Kita usahakan tahun ini,” ungkapnya.
Dhani tidak menyebutkan alokasi anggaran yang dibutuhkan. Hanya saja, Dinas Koperasi, Perindustrian dan UMKM Kota Mataram akan menyiapkan 10 unit tenda. “Ada 10 tenda yang akan bisa menyelesaikan masalah mereka untuk tempat ini terkait dengan cuaca,” katanya.
Lokasi pembuatan lapak untuk para UMKM ini masih tetap di sebelah utara Mataram Craft Center. Namun saat ini, pihaknya sedang mencarikan lokasi lain untuk para UMKM yang ada di Mataram sehingga tidak hanya di satu lokasi saja. “Tujuannya juga untuk mengedukasi UMKM supaya bersih, bisa menjual keunikan produk masing-masing tempat,” katanya.
Salah satu lokasi yang dilirik untuk menempatkan para UMKM yaitu di Ampenan baik di eks Pelabuhan Ampenan maupun di Ampenan Huis. Karena sebelumnya sudah dilakukan uji coba dengan menempatkan beberapa UMKM saat kedatangan duta besar. Respon konsumen dinilai positif. “Saya lagi kerja sama dengan Dinas Pariwisata, bisa nggak kita diberi lapak disana. Karena bisa saja penjual disana itu menolak dengan adanya orang baru,” tegasnya.
Dipastikan, pedagang baru yang akan ditempati buka untuk menyaingi yang sudah ada. Hanya saja, para pedagang baru ini akan menampilkan keunikan untuk menarik minat pembeli. “Tapi ini tentu dengan koordinasi dengan Dinas Pariwisata. UMKM yang baru nanti di sana tapi dengan konsep yang sama,” kata Dhani. (azm)