23.2 C
Mataram
Senin, 21 Juli 2025
BerandaLombok UtaraKritik Festival Musik Besutan Pemda, DPRD KLU Ingatkan Promosi Wisata Tidak Lupakan...

Kritik Festival Musik Besutan Pemda, DPRD KLU Ingatkan Promosi Wisata Tidak Lupakan Budaya

Lombok Utara (Inside Lombok) – DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengkritisi adanya gelaran Lombok Copeeland Festival 2025. Acara yang digagas oleh Pemda KLU sebagai bagian dari upaya mempromosikan desa-desa wisata itu dinilai kurang tepat sasaran, bahkan berpotensi kontraproduktif terhadap tujuan luhur pelestarian dan promosi kekayaan budaya lokal.

Anggota DPRD KLU Fraksi Gerindra, Artadi menyampaikan kekecewaannya terhadap konsep acara yang menampilkan hiburan berupa penampilan disc jockey (DJ) dan pertunjukan musik band. Menurutnya, format hiburan semacam itu jauh panggang dari api dengan esensi pariwisata yang seharusnya mengedepankan identitas budaya daerah sebagai daya tarik utama.

Konteks destinasi wisata, energi dan sumber daya seharusnya difokuskan pada penyelenggaraan acara-acara yang secara autentik merepresentasikan kekayaan tradisi dan seni Lombok Utara. “Di daerah pariwisata, ruhnya adalah budaya. Seharusnya kita gencar membuat event-event budaya yang justru akan menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang dan menyaksikan keunikan yang kita miliki,” ujarnya, Jumat (16/5).

Lebih lanjut, ia ragu terhadap efektivitas penampilan DJ dalam menarik minat wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Ia berpendapat bahwa daya tarik hiburan semacam itu cenderung lebih kuat di kalangan masyarakat lokal.

“Sementara tujuan kita adalah mendatangkan wisatawan dari luar daerah, bahkan mancanegara, agar mereka bisa menikmati dan pada akhirnya ikut mempromosikan keindahan Lombok Utara,” ungkapnya.

Sebagai solusi alternatif yang lebih konstruktif, sejumlah gagasan acara budaya ditawarkan yang dinilai memiliki potensi lebih besar dalam menarik perhatian wisatawan dan sekaligus melestarikan tradisi lokal. Seperti Festival Gendang Beleq yang merupakan ikon musik tradisional Lombok, atraksi peresean atau perkelahian tradisional yang sarat akan nilai-nilai budaya, hingga Parade Putri Jong Bayan se-KLU yang akan menampilkan keindahan dan keanggunan busana serta tradisi lokal.

“Event-event semacam ini, akan memberikan pengalaman yang otentik dan berkesan bagi para wisatawan, sekaligus menjadi wadah pelestarian bagi seni dan budaya Lombok Utara,” ungkapnya.

Maka dari itu, Artadu menegaskan pentingnya mengembalikan konsep promosi pariwisata Lombok Utara pada fondasi kekayaan budaya lokal. Bahkan cara terbaik untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan KLU kepada dunia adalah melalui warisan budaya yang autentik dan memukau. “Tujuan utama kita adalah memperkenalkan keunggulan pariwisata dan kekayaan budaya kita kepada para wisatawan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita kembali berorientasi pada akar budaya kita sebagai daya tarik utama,” demikian. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer