Mataram (Inside Lombok) – Wakil Wali Kota (Wawako) Mataram, H Mohan Roliskana meminta agar penggunaan dana kelurahan dioptimalkan untuk kegiatan-kegiatan fisik yang bersifat teknis dan visual karena itu yang dibutuhkan masyarakat.
“Kita ingin, dana kelurahan lebih besar atau di atas 50 persen untuk fisik, sisanya untuk peningkatan sumber daya manusia,” katanya di Mataram, Selasa.
Karenanya, sambung wawako dalam persiapan program harus bisa menyerap aspirasi keinginan masyarakat di bawah, jangan hanya menggunakan “kacamata” aparat saja sebab belum tentu program yang dilaksanakan bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain untuk pelaksanaan kegiatan fisik seperti peningkatan kualitas jalan, penambahan penerang jalan lingkungan, juga difokuskan untuk penanganan kebersihan guna mendukung dinas teknis di bidang tersebut.
Di sisi lain, Mohan juga mengingatkan kepada aparat kelurahan agar memiliki program andalan sendiri-sendiri dari hasil aspirasi masyarakat setempat, jangan sampai ada program yang terkesan ikut-ikutan.
“Misalnya satu bangun gapura, semua bangun gapura. Jangan sampai ini menjadi tren,” ujarnya.
Terkait dengan itu, dalam pemanfaatan dana kelurahan tahun 2020, pihaknya akan melakukan pengawasan lebih maksimal agar program yang dilaksanakan tidak monoton.
“Kalau saya ingin, fokus pada penanganan kebersihan,” katanya.
Selain itu, kesiapan manajemen dan pengelolaan administrasi keuangan juga perlu diperkuat agar kelurahan bisa melakukan banyak hal dengan dana kelurahan tersebut.
“Kita tidak ingin, dana ini besar tetapi tidak terkelola dengan baik, sehingga bisa menjadi ‘batu sandungan’ bagi lurah dan aparat yang ada di kelurahan,” tambahnya.
Diketahui, besaran dana kelurahan di Kota Mataram mencapai Rp18 miliar per tahun, yang dibagi rata kepada 50 kelurahan yang tersebar pada enam kecamatan di Kota Mataram. (Ant)