Lombok Utara (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersiap mendorong kemandirian ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Saat ini progres realisasi program itu sudah terlihat di 42 desa dari total 43 desa yang menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
Angka 42 desa atau 92,7 persen dari total desa di KLU telah menunjukkan kesiapan dan upaya percepatan yang terus dilakukan oleh pemda setempat, sehingga di 30 Mei ini semua desa bisa rampung menggelar Musdesus pembentukan Kopdes Merah Putih. “Target yang cukup mepet ini merupakan upaya keras kami, supaya peluncuran Kopdes Merah Putih secara keseluruhan dapat terlaksana sesuai rencana, yaitu pada 12 Juli mendatang,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Haris Nurdin, Rabu (28/5)
Melihat progres yang ada, pihaknya meyakini target ini bisa tercapai. Semangat gotong royong dan koordinasi yang intensif antara dinas terkait dengan pemerintah desa menjadi kunci utama dalam mengejar target ini. “Melalui upaya percepatan ini, kami harap seluruh desa di Lombok Utara dapat segera memiliki Koperasi Desa Merah Putih yang kuat dan berdaya, menjadi motor penggerak ekonomi lokal, serta kesejahteraan masyarakat desa secara merata,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk proses Musdesus pembentukan Kopdes Merah Putih ini bukan sekadar formalitas. Dalam pelaksanaannya, Musdesus menjadi momen penting untuk menentukan arah dan pondasi koperasi. Diawali dengan penunjukan pimpinan rapat, pembahasan krusial seperti penentuan pengurus dan pengawas Kopdes Merah Putih. “Ini adalah langkah vital untuk memastikan koperasi dikelola oleh individu yang kompeten dan berintegritas,” ungkapnya.
Selain itu, Musdesus juga membahas hal-hal mendasar terkait keuangan koperasi, seperti besaran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Tak kalah penting, jenis usaha yang akan dijalankan oleh Kopdes Merah Putih juga dibahas dan disepakati dalam musyawarah ini. Penentuan jenis usaha yang tepat akan menjadi fondasi bagi keberlanjutan dan keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat desa.
“Setelah Musdesus selesai, seluruh berkas dan keputusan yang dihasilkan akan dibukukan dalam berita acara pengukuhan, yang kemudian akan ditandatangani. Selanjutnya akan dibawa ke notaris untuk proses penerbitan aktanya,” jelasnya. (dpi)
