24.1 C
Mataram
Kamis, 17 Juli 2025
BerandaLombok UtaraDialihkan ke Kabupaten lain, Alokasi Pupuk Urea untuk KLU Berkurang

Dialihkan ke Kabupaten lain, Alokasi Pupuk Urea untuk KLU Berkurang

Lombok Utara (Inside Lombok) – Ketersediaan pupuk bersubsidi untuk wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) sempat dikhawatirkan, lantaran alokasinya justru menurun pada tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu. Kendati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) KLU, Tresnahadi memastikan stok pupuk di wilayah ini masih dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan para petani.

Diakui, untuk alokasi pupuk bersubsidi jenis urea memang mengalami sedikit penurunan tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. “Pupuk urea yang sebelumnya kita dapat 8.005 ton tahun ini turun menjadi 7.853 ton. Karena direlokasi ke kabupaten lain yang lebih membutuhkan, bukan karena secara nasional kekurangan ya,” ujarnya, Rabu (28/5).

Meskipun ada sedikit pengurangan untuk pupuk urea, dampaknya tidak terlalu signifikan bagi petani di Lombok Utara. Berbanding terbalik dengan urea, alokasi pupuk NPK justru menunjukkan tren peningkatan yang menggembirakan. Dari 6.012 ton di tahun sebelumnya, alokasi NPK tahun ini naik menjadi 6.065 ton.

Peningkatan serupa juga terjadi pada NPK formula khusus, yang melonjak dari 1.233 ton menjadi 1.342 ton. Sementara itu, alokasi pupuk organik tetap stabil di angka 24 ton, sama seperti tahun lalu. “Cuma urea saja yang berkurang, kalau pupuk yang lain masih sama seperti sebelumnya (untuk alokasinya, Red),” tegasnya.

Pengurangan alokasi pupuk urea ini merupakan kebijakan langsung dari pemerintah pusat. DKP3 KLU sebenarnya telah mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang jauh lebih tinggi dari alokasi yang diterima saat ini. “Misalnya pupuk urea kita usulkan 10.000 ton, tetapi kita diberikan 8.005 ton awalnya, kemudian direalokasi menjadi 7.853 ton,” terangnya.

Kendati demikian, pihak DKP3 KLU bersyukur karena hingga saat ini tidak ada keluhan berarti dari para petani terkait kekurangan pupuk. Stok yang ada dianggap masih memenuhi kebutuhan. Namun, bagi petani yang mungkin merasa kekurangan pupuk urea. “Kami berikan solusi kalau memang petani merasa kekurangan, misalnya petani dapat memanfaatkan pupuk urea non-subsidi yang stoknya melimpah di pasaran,” terangnya.

Selain itu, alternatif lain yang tak kalah penting adalah memaksimalkan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik terbukti ampuh dalam menyuburkan tanaman dan dapat menjadi pelengkap yang baik untuk pupuk kimia. Pentingnya diversifikasi dalam pemupukan demi keberlanjutan dan kesehatan lahan pertanian di KLU. “Kami menghimbau agar petani jangan terlalu bergantung pada satu jenis pupuk saja. Ada NPK dan pupuk organik lainnya untuk melengkapinya,” demikian. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer