24.1 C
Mataram
Kamis, 17 Juli 2025
BerandaBerita UtamaPemkab Lotim Hendak Terbitkan SK Atur Pendakian Rinjani: Tamu Wajib Sehat, Jaga...

Pemkab Lotim Hendak Terbitkan SK Atur Pendakian Rinjani: Tamu Wajib Sehat, Jaga Lingkungan, dan Menginap di Sembalun

Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menyiapkan regulasi ketat terkait aktivitas pendakian Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun. Langkah ini diambil menyusul upaya mencegah insiden kecelakaan serta persoalan sampah yang kerap mencemari kawasan wisata alam unggulan tersebut.

Bupati Lotim, Haerul Warisin menyampaikan pihaknya tengah menyusun dan segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati yang mengatur secara menyeluruh teknis pendakian ke Gunung Rinjani lewat jalur Sembalun. “Ini upaya preventif agar para pendaki tidak hanya selamat, tetapi juga mematuhi aturan yang berlaku demi keamanan bersama dan pelestarian Rinjani,” ujarnya saat ditemui usai pertemuan koordinasi, Selasa (8/7).

Dalam kebijakan tersebut, calon pendaki akan diwajibkan melapor ke pos yang ditunjuk oleh pemerintah daerah sebelum melakukan pendakian. Selain sebagai bentuk kontrol, laporan ini juga menjadi momentum untuk memberikan edukasi terkait kesiapan fisik dan mental, serta aturan menjaga lingkungan. Pemda juga akan mewajibkan calon pendaki menginap setidaknya satu malam di Sembalun sebelum naik ke gunung.

Selain pelaporan, pemeriksaan kesehatan juga akan menjadi bagian penting dari prosedur pendakian. Menurut Haerul, tempat pemeriksaan akan disiapkan di pintu masuk jalur pendakian. Sementara itu, untuk mendukung kebijakan retribusi secara legal, pemerintah tengah mempersiapkan peraturan daerah (perda) sebagai payung hukum.

Haerul juga menyoroti pentingnya peran pemandu dan porter. Ia menyayangkan adanya kasus pemandu yang meninggalkan pendaki di tengah perjalanan. “Ini harus jadi perhatian. Pemandu bukan hanya penunjuk jalan, tapi pelindung yang dibayar untuk mendampingi sepenuhnya,” tegasnya.

Ke depan, porter akan diberikan pelatihan dasar tentang keselamatan dan tanggap darurat. Satgas penyelamatan yang terdiri dari unsur SAR dan komunitas juga akan diperkuat dengan pelatihan serta peralatan yang lebih memadai.

Persoalan lingkungan seperti sampah turut menjadi perhatian serius. Edukasi dan pengawasan akan diperketat agar pendaki bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka bawa. “Kami tak ingin lagi Rinjani dicemari oleh ketidaksadaran. Pendakian harus ramah lingkungan,” tambah Haerul.

Data menunjukkan 91 persen pendaki Rinjani memilih jalur Sembalun. Kondisi ini membuat Lotim kerap menjadi sorotan ketika terjadi insiden maupun persoalan lingkungan di jalur tersebut. Karena itu, dengan adanya SK ini, Pemkab Lotim berharap semua pihak mulai dari pendaki, pelaku wisata, hingga petugas, bisa menjalankan pendakian yang aman, tertib, dan bertanggung jawab.

Pemkab melalui Dinas Pariwisata akan mengawasi langsung pelaksanaan regulasi baru tersebut. Di sisi lain, Haerul juga membuka ruang partisipasi publik terhadap kebijakan ini. “Silakan kritik, tak masalah. Asal tujuannya untuk memperbaiki. Kami ingin Rinjani tetap menjadi kebanggaan NTB, aman untuk didaki dan lestari selamanya,” tutupnya. (den)

- Advertisement -


Berita Populer