Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Hal ini disampaikan Bupati Lotim, Haerul Warisin saat menghadiri peluncuran Tim Smart JKN dan penandatanganan perjanjian kerja sama program pesiar dengan BPJS Kesehatan, yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, Selasa (8/7).
Dalam kesempatan tersebut, Haerul mengapresiasi sinergi yang telah terjalin dengan BPJS Kesehatan Lotim. Ia menyebut keberadaan Tim Smart JKN sebagai salah satu bentuk respons cepat terhadap berbagai permasalahan layanan, sekaligus langkah nyata meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di daerah. “Kolaborasi ini telah membantu kita menyelesaikan berbagai kendala secara cepat. Ini bukti nyata perhatian besar BPJS Kesehatan terhadap masyarakat Lotim,” ujarnya.
Bupati juga mengingatkan seluruh penyelenggara pelayanan kesehatan, baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit, agar terus menyesuaikan sistem pelayanan sesuai regulasi terbaru. Ia menyoroti penggunaan KTP sudah cukup sebagai identitas peserta BPJS Kesehatan, tanpa lagi memerlukan kartu fisik.
“Jangan sampai masyarakat direpotkan hanya karena persoalan administrasi,” pesannya. Selain itu, ia meminta seluruh fasilitas kesehatan untuk memperhatikan ketersediaan obat, guna menghindari keluhan dari masyarakat akibat stok yang kosong.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lotim, Elly Widiani mengungkapkan tantangan besar saat ini adalah meningkatkan angka kepesertaan aktif hingga 80 persen, sesuai target nasional yang ditetapkan dalam RPJMN. Ia mencatat, per Juni 2025, cakupan kepesertaan aktif masih berada di angka 72 persen, sebagian besar disebabkan oleh penangguhan kepesertaan PBI oleh pemerintah pusat, yang berdampak pada sekitar 95 ribu peserta di Lotim.
Meski demikian, Elly optimistis target dapat tercapai melalui langkah-langkah yang telah dirancang Pemda Lotim, termasuk aktivasi ulang kepesertaan dan optimalisasi peran lintas OPD yang tergabung dalam Tim Smart. Tim ini melibatkan unsur dari Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, BPKAD, Dinas Kesehatan, Dukcapil, Dinas Koperasi dan UKM, hingga BKPSDM.
“Kami harap Tim Smart bisa menjadi motor penggerak layanan yang inklusif, responsif, dan terintegrasi,” kata Elly. Ia juga menambahkan Tim Smart JKN Lotim akan diikutsertakan dalam lomba nasional dalam rangka HUT BPJS Kesehatan, sebagai bentuk apresiasi atas inovasi dan kerja keras tim daerah.
Melalui sinergi ini, Pemerintah Daerah dan BPJS Kesehatan menargetkan peningkatan pelayanan yang tidak hanya mudah diakses, tapi juga memberikan kenyamanan dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. (den)