Mataram (Inside Lombok) – Persatuan Sepak Bola Dasan Agung (PSDA) Mataram KU-12 berhasil keluar sebagai runner up pada ajang Durava Liga Anak Indonesia Season 2 Seri Nasional di Jakarta. PSDA KU-12 kalah saat final melawan Grefoo Academy dari Gresik.
“Final dan Semifinal yang paling berat. 8 besar kita melawan tim dari Jakarta dan Semifinal itu kita melawan tim dari Sumatera Selatan. Final itu kita melawan tim dari Gresik,” ujar Manager PSDA M. Yura Kafiansyah, Rabu (9/7) pagi.
Ia mengatakan, selama pertandingan tantangan terberat yang dihadapi yaitu jadwal yang sangat padat. Pasalnya dalam sehari tim harus mengikuti empat pertandingan. “Jadwal padat. Sehari itu bisa empat pertandingan. Menguras tenaga dan emosi karena dituntut untuk menang,” ujarnya.
Tantangan yang kedua sambung Kafiansyah sistem pergantian pemain tidak rolling play. Artinya, jika ada pemain yang keluar maka tidak bisa masuk kembali. “Kalau pemain sudah keluar itu tidak boleh masuk lagi. Berbeda dengan regional Lombok aturannya banyak berbeda,” katanya.
Selama pertandingan semua ditanggung oleh sponsor dan donatur. Biaya akomodasi tidak ada yang dibebankan kepada pemain. “Yang kemarin kita biayai semua. Bebas biaya dari orang tua. Kita carikan donatur dan sponsor,” katanya.
Sesuai dengan regulasi, Juara mendapatkan piala, medali, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 4 juta. Untuk juara dua atau runner up mendapatkan piala, medali, piagam, dan uang pembinaan Rp 3 juta serta juara tiga mendapatkan uang pembinaan Rp 2 juta. “Ini untuk semua KU. Ada 4 KU yaitu 8, 10, 11 dan 12 semua hadiahnya sama,” lanjut Yura.
Pasca liga ini, PSDA Mataram kembali melakukan persiapan Piala Menpora U 12 di regional NTB. Kegiatan ini nantinya akan dipusatkan di Lingsar Agustus mendatang dan pemenangnya nanti akan menjadi perwakilan NTB pada tingkat nasional di Surabaya. “Acaranya itu akhir Agustus. Saya dengar infonya nanti di Lingsar. Untuk sepak bola usia dini ini memiliki jenjang turnamen. Jadi harus segera siap untuk turnamen berikutnya,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, Piala Menpora ini nantinya menggunakan sistem gugur. “Kalau Piala Menpora itu sistem gugur dan nanti kalau kita juara 1 akan mewakili NTB dan rencana venue tanding di Surabaya,” pungkasnya. (yud)