Lombok Barat (Inside Lombok) – Sekitar lima rumah warga di Dusun Karang Anyar, Desa Gerimax Indah, Narmada rusak terdampak longsor. Sejumlah warga pun dilaporkan mengungsi lantaran tidak berani menempati rumahnya yang rusak.
“Dua KK yang masih mengungsi ke rumah keluarga dan diungsikan ke rumah marbot di masjid. Karena Korban tidak berani tinggal di rumahnya karena kondisi rusak parah,” terang Kadus Karang Anyar, Sapoan saat dimintai keterangan. Warga berharap bisa segera ada penanganan dari pemerintah.
Longsor diduga terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Lombok Barat (Lobar) pada akhir pekan kemarin. Di mana panjang longsor diperkirakan mencapai 50 meter dengan kedalaman hampir 6 sampai 7 meter.
Sapoan merincikan, lima warga yang rumahnya rusak akibat longsor pada Minggu sore itu diantaranya Sapturi, Ramite, Sapoan, Sarai, dan Saini. Ia pun mendesak agar pemerintah daerah, baik itu di tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat segera menangani rumah warga serta bronjong atau talud sungai yang ikut tergerus juga bisa segera diperbaiki.
Bagaimanapun, kata dia, banyak rumah warga yang ada di sepanjang sungai itu yang juga dikhawatirkan rawan longsor. Bahkan Longsor diakuinya sudah dua kali terjadi, dalam rentang waktu 2024 hingga 2025 ini. “Yang perlu penanganan rumah warga dan bronjong,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kades Gerimax Indah, Amal Suhardi juga menuturkan longsor yang terjadi pada akhir pekan kemarin telah menyebabkan rumah warganya yang rusak dan saat ini tidak bisa ditempati. “Jadi mereka mengungsi di rumah keluarga dan rumah marbot,” terangnya.
Pihaknya pun mendesak Pemda Lobar, Pemprov NTB, hingga BWS untuk segera memperbaiki bronjong sungai dan rumah warga yang rusak akibat bencana longsor tersebut. Terlebih, disebutnya bantaran sungai yang saat ini bronjongnya belum ditangani, terhitung masih panjang. Sehingga dikhawatirkan membahayakan warga yang tinggal di bantaran sungai. Selain itu, dia juga berharap agar rumah warga yang rusak tersebut bisa ditangani melalui program Rumah Tak Layak Huni (RTLH) atau program Baznas.
Sementara itu, Kalak BPBD Lobar Sabidin mengakui bahwa bantuan logistik juga sudah disalurkan pihaknya ke wilayah terdampak banjir di Lobar secara bertahap, sebelumnya sudah disalurkan ke warga terdampak banjir di Lembuak. “Selanjutnya kita turun kesana (Gerimax Red),” jelas Sabidin.
Dia juga menegaskan bahwa warga terdampak yang masih mengungsi juga menjadi prioritas penanganan oleh pihaknya. Termasuk pelayanan kesehatan dan obat-obatan, pihak Puskesmas diakuinya sudah turun ke daerah terdampak bencana di Lobar. “Yang jelas penanganan jangka pendek seperti pemberian sembako, tikar, selimut yang dilakukan pada penanganan sementara ini,” pungkasnya. (yud)