Lombok Utara (Inside Lombok) – Proyek galian tanah di depan Gedung DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) kini jadi sorotan tajam. Pasalnya, galian yang tampak terbengkalai ini hanya dipasangi garis polisi (police line) yang dinilai tidak standar dan membahayakan keselamatan publik. Kondisi ini membuat para wakil rakyat angkat bicara.
Ketua Komisi III DPRD KLU, Sutranto menyayangkan pemasangan police line yang terkesan asal-asalan. Apalagi akses publik yang ramai dilintasi masyarakat dan pegawai setiap hari seharusnya dilengkapi dengan pagar pembatas tertutup demi keamanan. “Karena ini akses publik, seharusnya dipasang pagar pembatas tertutup agar tidak mengganggu masyarakat atau pegawai yang melintas setiap hari,” ujarnya, Jumat (11/7).
Proyek galian ini diduga merupakan bagian dari lanjutan pembangunan landscape penembokan dan gedung sidang DPRD. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda aktivitas pembangunan lanjutan. Tumpukan material dan lubang galian yang menganga di depan kantor dewan justru menciptakan pemandangan yang semrawut dan mengkhawatirkan. Terlebih, police line yang terpasang hanya bersifat simbolis, tanpa pengamanan nyata.
“Police line ini tidak standar, bahkan jauh dari layak. Kami tidak paham, ini sekadar tanda atau pertanda memang sedang ada pekerjaan. Tapi sampai sekarang belum ada kegiatan pelaksana untuk memulai pondasi,” terangnya.
Lebih lanjut, yang lebih mengejutkan, pihak DPRD mengaku belum menerima konfirmasi resmi dari pelaksana pekerjaan, termasuk identitas kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek ini. “Kami mendorong agar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) segera menegur kontraktor karena waktu kontrak terus berjalan,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Tata Ruang Dinas PUPR KLU, Rangga Wijaya, menjelaskan bahwa keterlambatan pengerjaan proyek disebabkan oleh musibah yang menimpa kontraktor pelaksana. Sehingga belum dikerjakan, namun dalam waktu dekat akan segera dikerjakan. “Iya mau dikerjakan, tertunda karena kena musibah pelaksana kontraktornya, ibunya meninggal kemarin, sehingga tertunda. Rencana mau langsung di pasang,” ujarnya. (dpi)