24.6 C
Mataram
Rabu, 16 Juli 2025
BerandaDaerahNTBBulog NTB Mulai Salurkan Beras SPHP, Empat Saluran Dioptimalkan

Bulog NTB Mulai Salurkan Beras SPHP, Empat Saluran Dioptimalkan

Mataram (Inside Lombok) – Perum Bulog Kanwil NTB kembali menggelontorkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) bagi masyarakat untuk menjaga harga dan pasokan beras. Termasuk menekan lonjakan inflasi yang disebabkan oleh beras, apalagi saat ini harga beras medium dipasaran berkisaran Rp13.000/kg.

Pimwil Perum Bulog Kanwil NTB, Sri Muniati, menerangkan berdasarkan surat kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) nomor 173, per tanggal 8 Juli 2025 pemerintah melalui Bapanas telah menugaskan kepada perum Bulog untuk menyalurkan beras SPHP tingkat konsumen. Penyaluran ini periode Juli-Desember 2025 dengan total target penyaluran seluruh Indonesia 1.318.826 ton beras SPHP dari beras cadangan pemerintah.

“Khusus target NTB yaitu 23.607 ton. Jadi selama Juli-Desember perum Bulog Kanwil NTB siap untuk menyalurkan,” ujarnya, Minggu (13/7). Dari total target di NTB sebanyak 23.607 ton beras SPHP disalurkan melalui saluran-saluran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sesuai juknis (Petujuk Teknis) Banapas yaitu 4 saluran. Pertama pengecer di pasar rakyat, kedua koperasi desa merah putih (KDMP), ketiga melalui kios binaan dari Pemda. Keempat melalui gerakan pangan murah (GPM) yang diinisiasi oleh pihak pemda atau dinas ketahanan pangan.

“Dari 4 saluran ini kita optimalkan supaya beras SPHP ini diterima seluas-luasnya oleh masyarakat yang saat ini mulai merasakan tekanan harga beras (kenaikan harga,red),” ucapnya.

Bulog NTB memastikan bahwa stok beras yang dimiliki sangat memadai, dengan lebih kurang 184 ribu ton setara beras tersedia. Beras SPHP ini akan dikemas dalam karung berukuran 5 kg sesuai standar Bapanas. Harga tebus di gudang Bulog adalah Rp11.000/kg atau Rp55.000/pack. Pengecer wajib menjualnya dengan harga maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp12.500/kg atau Rp62.500/pack untuk kemasan 5 kg. “Kita akan juga mengawasi pergerakan ini bersama dengan satgas pangan daerah di masing-masing kabupaten/kota,” katanya.

Pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan penyaluran tepat sasaran dan tepat harga. Bulog akan bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan daerah di masing-masing kabupaten/kota, termasuk kehadiran dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, kepolisian, dan TNI.

“Seperti hari ini, Bulog melakukan kegiatan monitoring bersama Satgas daerah. Kami tentu meminta bantuan dari Satgas dan Babinsa setempat untuk juga ikut memonitor pergerakan beras SPHP yang sudah diterima atau disalurkan melalui pengecer-pengecer setempat agar tepat sasaran, tepat harga, dan efektif untuk mengendalikan harga serta inflasi yang salah satu andilnya adalah beras,” demikian. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer