24.8 C
Mataram
Rabu, 16 Juli 2025
BerandaBerita UtamaKebijakan Baru, Masa Pendidikan SMK Direncanakan Jadi 4 Tahun

Kebijakan Baru, Masa Pendidikan SMK Direncanakan Jadi 4 Tahun

Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan mengeluarkan kebijakan baru. Di mana, masa pendidikan khusus sekolah menengah kejuruan (SMK) akan diperpanjang menjadi 4 tahun.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) RI, Abdul Mu’ti saat berkunjung ke NTB, Senin (15/7) kemarin mengatakan penambahan masa pendidikan di SMK ini untuk mempersiapkan para siswa masuk ke dunia kerja. “Kami akan ada nanti SMK 4 tahun, yang 1 tahun disiapkan untuk mereka masuk dunia kerja,” katanya.

Ia mengatakan, kebijakan ini juga untuk mengurangi angka pengangguran dan berdampak pada penekanan angka kemiskinan di daerah. SMK juga bermitra dengan unit bisnis yang ada sehingga memudahkan para lulusan bisa mendapatkan pekerjaan. “Ada SMK yang memang langsung bermitra dengan unit bisnis, nanti diharapkan mereka ini bahkan saat masih SMK sudah ada ikatan kerja,” ujarnya.

Selain itu, SMK juga akan bekerjasama dengan balai latihan kerja (BLK) yang ada. Melalui Kerjasama itu, peserta didik bisa mendapatkan sertifikat pelatihan sehingga memudahkan mendapatkan pekerjaan.

“Nanti ke depan akan mengembangkan SMK yang bekerja sama dengan BLK sehingga mereka praktek di BLK dapat sertifikasi dan mereka punya sertifikat yang sesuai dengan keahlian khusus mereka selain mereka juga mempunyai ijazah SMK,” katanya.

Diterangkannya, kerjasama dengan unit bisnis hingga menambah masa pendidikan diharapkan bisa menghasilkan tenaga kerja yang terampil. “Dengan cara seperti ini kita berharap SMK dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan mengurangi pengangguran,” harapnya.

Mendikdasmen juga memprogramkan SMK khusus untuk siswa yang putus sekolah. Tahap pertama jumlah siswa yang diakomodir yaitu sebanyak 1.000 orang. Namun, jumlah ini akan terus dievaluasi dan ditambah jika dibutuhkan. “Jumlah tahap pertama ada 1000. Sementara jumlahnya seribu tapi nanti kuta tambahi lagi untuk tahun-tahun yang akan datang,” kata Abdul Mu’ti. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer