23 C
Mataram
Jumat, 18 Juli 2025
BerandaMataramMasa Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kota Mataram Tidak Diperpanjang

Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kota Mataram Tidak Diperpanjang

Mataram (Inside Lombok) – Masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Mataram tidak akan diperpanjangan dan akan berakhir pada Sabtu, 19 Juli 2025 mendatang. Ke depan, fokus penanganan adalah pada rehabilitasi pasca-bencana.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Ahmad Muzaki mengatakan pasca banjir yang terjadi pada 6 Juli 2025 lalu, kondisi sudah mulai normal kembali. Dengan melihat kondisi yang berangsur pulih, masa tanggap darurat bencana banjir kemungkinan tidak akan diperpanjang.

“Kita dua minggu masa darurat ini. Kalau teman-teman yang di provinsi itu yang 10 hari. Dan kalau kita memang masa tanggap darurat sampai 19 Juli,” terangnya. Pasca-tanggap darurat berakhir, maka masuk ke fase transisi atau pemulihan.

Namun, jika masih ada dampak yang belum tertangani maka masa darurat bisa diperpanjang hingga sepekan ke depan. “Perpanjang itu boleh dalam aturan, seminggu, dua minggu hingga tiga minggu,” katanya.

Selain itu, melihat kondisi yang mulai normal produksi nasi bagi korban banjir pun mulai dikurangi. Dimana, dari 6.000 bungkus sehari dikurangi menjadi 1.500 bungkus bagi korban maupun petugas.

“Di dalam SOP itu ada batas waktu kita memberikan makanan jadi. Kalau kita dua minggu. Kemudian akan dilanjutkan dalam bentuk bantuan barang mentah misalnya beras,” ungkapnya.

Pada masa pemulihan ini, Pemda akan membentuk tim yang melakukan verifikasi korban banjir. Tidak saja itu, akan difokuskan pada perbaikan infrastruktur atau rehabilitasi dan nilai kerugian secara keseluruhan. “Kalau kemarin dalam bentuk jumlah tapi penghitungan berapa dalam bentuk rupiah itu yang belum. Termasuk sungai-sungai itu perlu dihitung secara teknis,” tegasnya.

Saat ini sambung Muzakki, Kota Mataram masih dalam masa tanggap darurat. Aktivitas yang dilakukan yaitu masih melakukan gotong royong pembersihan dan juga penyiapan bantuan makanan. “Kita selama darurat ini siapkan makanan siap makan di dapur umum,” ujarnya.

Ia menegaskan selama masa tanggap darurat ini, Pemda belum menghitung jumlah biaya yang sudah dikeluarkan. “Belum kita tahu dan hanya baru data kerusakan saja,” katanya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer