Lombok Utara (Inside Lombok) – Kasus bunuh diri kembali menjadi sorotan serius di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sepanjang tahun 2025, Kepolisian Resor Lombok Utara telah mencatat setidaknya ada belasan laporan kasus bunuh diri, sebuah angka yang mengkhawatirkan.
Kondisi ekonomi yang sulit dan depresi diidentifikasi sebagai faktor utama di balik maraknya fenomena tragis ini. Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta merespons situasi ini. Berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat setempat, hingga kepolisian, disebutnya telah gencar melakukan sosialisasi dan upaya pencegahan.
Ada beberapa langkah-langkah yang diambil oleh kepolisian untuk mencegah kembalinya terjadi kasus ini. “Upaya kami dari kepolisian melalui para Bhabinkamtibmas yang ada di desa-desa memberikan imbauan kepada masyarakat agar jangan cepat mengambil langkah atau putus asa menghadapi suatu masalah,” ujarnya, Jumat (18/7).
Untuk mengatasi masalah ini, kepolisian tidak bergerak sendiri. Dimana pihaknya melibatkan berbagai instansi terkait, seperti Kementerian Agama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, untuk menyampaikan pesan-pesan positif. “Mungkin melalui tempat-tempat ibadah yang ada, imbauan kepada masyarakat meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing-masing,” tambahnya.
Saat ini angka kasus bunuh diri sepanjang tahun 2025 ini ada sebanyak 16 kasus, hal ini menjadi perhatian serius. Apalagi angkanya menyentuh hingga belasan, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka tersebut. “Ini kemarin sudah sempat kita rapatkan juga, dipimpin oleh Ketua DPRD juga untuk menganalisa, mengetahui faktor-faktornya,” ungkapnya.
Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa faktor-faktor pemicu bunuh diri meliputi depresi karena penyakit yang tak kunjung sembuh, serta masalah ekonomi. Lebih rinci, faktor ekonomi mencakup kasus utang piutang atau usaha yang bangkrut, yang mengakibatkan seseorang terlilit utang dan merasa putus asa.
“Dari DPRD Lombok Utara juga menyatakan akan mencari solusi komprehensif untuk mengatasi persoalan ini. Sementara, upaya sosialisasi dari kepolisian melalui Bhabinkamtibmas di desa-desa terus digalakkan sebagai langkah awal pencegahan,” jelasnya.
Sementara itu, kasus bunuh diri ini menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi sekitar, memberikan dukungan, dan menciptakan lingkungan yang lebih suportif bagi mereka yang rentan. (dpi)