Mataram (Inside Lombok) – Kontingen Sumatera Barat tampil dominan pada induk organisasi olahraga (Inorga) Silek Harimau Minangkabau (SHM), di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) ke VIII di Nusa Tenggara Barat pada Kamis (30/1).
Dari 10 kelas pertandingan dan 5 exibisi, daerah yang terkenal dengan kuliner nasi rendangnya ini dinobatkan sebagai juara umum dari SHM, dengan mengoleksi 9 medali yakni 6 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Di posisi juara kedua, Provinsi Banten juga tampil maksimal dengan perolehan 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Sementara kontingen tuan rumah Provinsi Nusa Tenggara Barat, cukup berbangga meski hanya dengan mempersembahkan 1 medali perunggu.
Technical Delegate SHM Fornas VIII, Nanda Fitriyani Furqani mengatakan, inorga ini menampilkan keterampilan seni bela diri asal Minangkabau yang diikuti oleh 54 pegiat olahraga. Silek Harimau Minangkabau menjadi yang pertama, dan satu – satunya inorga dari tradisi Minangkabau Provinsi Sumatera Barat.
“Saat ini silek harimau minangkabau menjadi pertama dan satu-satunya induk olahraga (INORGA) yang berasal dari tradisi minang yang diakui secara nasional dibawah naungan KORMI Nasional,” katanya.
Inorga SHM lanjut Nanda Fitriyani, merupakan beladiri yang menambah warna budaya dan tradisi, sehingga mewujudkan kebhinekaan serta rasa persatuan di gelaran Fornas VIII di NTB. “Silek Harimau Minangkabau merupakan bela diri tradisi asli Indonesia yang berasal dari daerah Balingka persukuan Sikumbang, Datuk Rajo Gampo Alam, Kabupaten Agam Sumatera Barat,” jelasnya.
Seluruh rangkaian pertandingan berlangsung seru dan penuh tantangan. Setiap peserta saling berunjuk kebolehan, memperagakan keterampilan mereka dalam seni bela diri asal Minangkabau ini, di beberapa kelas mata lomba. (azm)

