31.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaDaerahNTBIstri Yang Tewas di Tangan Suami Karena Cemburu Merupakan Karyawan Bandara Lombok

Istri Yang Tewas di Tangan Suami Karena Cemburu Merupakan Karyawan Bandara Lombok

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Peristiwa pilu yang menimpa Baiq Miranda Puspa Fratiwi (26), ia tewas di tangan suaminya sendiri Fachrudin Azzahidi (36). Miranda diketahui bekerja di Angkasa Pura Supports (APS) bagian operasional informasi, Bandara Lombok.

Kepala Cabang Lombok APS, Muh Saleh Tayang, membenarkan bahwa Baiq Miranda merupakan karyawan APS yang bertugas di bagian operasional informasi. “Dia memang karyawan baru di APS, baru sekitar satu bulan dia bekerja di bagian informasi seperti customer service,” ujar Saleh Tayang, kepada Inside Lombok, Senin (4/7).

Saleh menyebut, pihaknya tidak mengetahui secara persis bahwa sebelum Baiq Miranda tewas ditangan suaminya pada, Minggu (3/8), ia sebelumnya izin kepada suaminya untuk bekerja. “Kalau shift malam itu tidak tahu, karena shift itu kan memang diatur oleh Bandara . Karyawan kami hanya ditempatkan di Bandara gitu,” katanya.

Pihaknya juga mengaku belum mengetahui almarhum ini terakhir masuk kerja atau mengisi shiftnya kapan. Ia akan mencoba mengkonfirmasi kepada karyawan lain. “Nanti kami akan tanyakan kepada teman shiftnya karena kami tidak mengikuti jadwal shift, kami hanya penyedia saja,” imbuhnya.

Saleh Tayang menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu karyawannya. pihaknya juga menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak yang berwajib. “Kalau terkait dugaan perselingkuhan itu, kami tidak mau mengomentari, kami serahkan kepada pihak yang berwajib,” tandasnya.

Humas Bandara Lombok, Angga, mengatakan bahwa yang bersangkutan memang benar merupakan karyawan di APS. “Almarhum merupakan karyawan di Angkasa Pura Support di bagian operasional,” katanya. Pihaknya juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Baiq Miranda Puspa Fratiwi.

Diberitakan sebelumnya, Baiq Miranda Puspa Fratiwi dinyatakan meninggal dunia di tangan suaminya sendiri, ia dianiaya hingga meninggal karena cemburu. Kasat Reskrim Polres Loteng, Iptu Luk Lukil Maqnun, mengatakan, peristiwa tersebut bermula korban baru pulang bekerja di Bandara Lombok, kemudian FA sempat menegur korban terkait dengan dugaan perselingkuhan. ‎”Pertengkaran pun terjadi, korban marah karena pelaku terus mengungkit masalah tersebut,” ujar Kasat Reskrim dalam keterangannya, Minggu (3/7).

Dijelaskan oleh Iptu Luk Lukil Maqnun, ‎korban kemudian berusaha pergi untuk menghindari pertengkaran. Namun pelaku menghalangi dan memeluk korban dengan cara memiting leher korban di atas kasur. Meskipun korban memberontak, pelaku tak melepaskan pitingannya hingga korban lemas dan tak sadarkan diri. ‎”Pelaku awalnya mengira korban hanya pingsan dan sempat menyelimutinya sambil menunggu korban sadar. Tapi korban tak kunjung sadar, kemudian pelaku memberitahu adiknya,” imbuhnya.

‎Adik pelaku kemudian menghubungi kakaknya yang berprofesi sebagai seorang Dokter. Setelah diperiksa oleh Dokter tersebut, korban dinyatakan telah meninggal dunia. ‎”Pelaku kemudian langsung menyerahkan diri ke Polres Loteng untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” tegasnya Iptu Luk Lukil Maqnun.

- Advertisement -

Berita Populer