Mataram (Inside Lombok)- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Moh. Ruslan Kota Mataram meresmikan pelayanan baru untuk program bayi tabung. Pelayanan ini sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia bagian timur.
Adanya program bayi tabung ini memberikan harapan bagi pasangan suami istri untuk bisa memiliki keturunan. “Bisa menjadi suatu tempat yang bisa membanggakan kita semua. Ini juga bisa menjadi tempat pelayanan terbaik di Indonesia timur berkaitan dengan pelayanan bayi tabung,” ujar Walikota Mataram, Mohan Roliskana, Jumat (8/8) pagi.
Adanya program bayi tabung ini bukan hanya tentang peningkatan pelayanan dan fasilitas di rumah sakit, melainkan juga membangun harapan kepada pasangan suami yang selama ini sedang berjuang untuk memperoleh keturunan. “Kita bisa membangun kesamaan visi. Karena tanpa itu semua karya inovasi dan integritas itu sulit terwujud,” katanya.
RSUD Kota Mataram sudah memiliki banyak kontribusi terhadap pembangunan di Kota Mataram dalam bidang kesehatan. Hal ini juga terwujud karena adanya semangat kebersamaan yang ada di internal rumah sakit. “Ini menjadikan semua nyata dalam hal pelayanan. Satu terobosan yang dibangun kali ini, peresmian Gedung ibu dan anak dan juga bayi tabung,” katanya.
Lewat pelayanan bayi tabung di rumah sakit milik daerah ini, masyarakat tidak perlu lagi ke luar daerah untuk bisa mengikuti memprogram bayi tabung. “Di tempat ini bisa dilayani dengan paripurna yang berkaitan dengan keinginan untuk program bayi tabung,” katanya.
Sementara itu, Dirut RSUD Kota Mataram, Eka Nurhayati mengatakan klinik bayi tabung merupakan program yang sudah direncanakan cukup lama. Rumah sakit plat merah itu pun merupakan satu-satunya rumah sakit milik daerah yang memiliki laboratorium bayi tabung. Di mana, selama ini laboratorium bayi tabung cuma ada di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI.
“laboratorium IVF ini juga kami persembahkan sebagai kado untuk memperingati HUT Kota Mataram ke 32,” katanya. Keberadaan program ini juga sambungnya tidak hanya membantu masyarakat untuk memiliki keturunan, melainkan juga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, masyarakat tidak perlu lagi ke luar kota dan meninggalkan pekerjaan.
Untuk memberikan kenyamanan pasien yang memprogramkan bayi tabung, RSUD Kota Mataram menggabungkan program ini dengan wisata medis. “Kami gabungkan dengan wisata medis. Jadi kami juga membuat health tourism board. Jadi di sana, dari rumah sakit, pelaku wisata, dan hotel-hotel,” katanya.
Menurutnya, program ini juga sangat ditunggu oleh pelaku pariwisata. Karena selama tiga bulan program bayi tabung, pasien akan tinggal di Mataram. “Sangat ditunggu pelaku wisata Lombok IVF ini,” katanya.

