Mataram (Inside Lombok) – Pendakian gunung Rinjani mulai dibuka pada Senin (11/8) kemarin. Setelah pembukaan salah satu wisata khusus ini, antusiasme pendaki sangat tinggi salah satunya dari kalangan mancanegara.
Berdasarkan data Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), sebanyak 1.170 orang melakukan pendakian melalui enam jalur resmi. Dari ribuan pendaki tersebut didominasi dari mancanegara. Ketua Pokja World Class Monitoring BTNGR, Budi Soesmadi, menjelaskan dari 1.170 pengunjung terdiri dari 447 pendaki warga negara asing (WNA) dan 187 pendaki warga negara Indonesia (WNI). Selain itu, sebanyak 140 pemandu dan 396 porter. “Jumlah pengunjung yang check in di tanggal 11 Agustus 2025 di enam jalur pendakian sebanyak 1.170 pendaki,” ungkap Budi.
Dari enam jalur pendakian yang resmi, para pendaki lebih banyak memilih melalui pintu Sembalun. Dimana, jumlah pendaki melalui jalur Sembalun sebanyak 739 orang mendaki. Jumlah ini terdiri atas 266 WNA, 150 WNI, 84 guide, dan 239 porter. Sebelumnya, penutupan pendakian dilakukan sejak 1 hingga 10 Agustus 2025. Penutupan ini dilakukan untuk proses perbaikan jalur dan penyempurnaan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Salah satu jalur yang menjadi fokus perbaikan di rute Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Karena selama ini ruten tersebut cukup rawan dan sering terjadi kecelakaan. Di jalur ini terdapat 12 titik rawan yang diperbaiki dengan pemasangan tangga. Selain itu, pemasangan tali tambang dan pembuatan trap agar bebatuan menjadi tangga serta pemasangan besi pengamanan di jalur pendakian.
Tidak hanya jalur Pelawangan Sembalun menuju Segara Anak, namun BTNGR juga memperbaiki jalur lainnya seperti Torean, Senaru, di Lombok Utara, jalur Timbanuh di Pringgasela, Lombok Timur, dan jalur Aik Berik, Lombok Tengah. Perbaikan jalur tersebut dilakukan setelah adanya pendaki warga negara asing yang jatuh secara berturut-turut di kawasan Gunung Rinjani.

