Mataram (Inside Lombok)- Dinas Perdagangan (Disdag) NTB dan Perum Bulog Kanwil NTB berkolaborasi intensif dengan menggelar operasi pasar murah di berbagai titik untuk menekan laju inflasi. Pasalnya, baru-baru ini dirilis ada sekitar 214 kabupaten/kota yang mana harga berasnya mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaluddin Malady, mengungkapkan bahwa setidaknya ada empat kabupaten/kota di NTB yang menjadi prioritas penanganan inflasi, karena tingginya harga beras dan bahan pokok lainnya. “Kami sudah melaksanakan di Car Free Day Desa Peresak, Lombok Barat (Lobar). Di sana kami sediakan beras, minyak goreng, dan gula. Semua diserbu oleh masyarakat,” ujarnya, Senin (8/9).
Menurutnya, lokasi Car Free Day dipilih karena dinilai efektif menjangkau banyak orang. Operasi pasar murah ini rencananya akan menyasar Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada pekan ini, mengingat wilayah tersebut juga termasuk dalam data daerah dengan kenaikan harga. “Mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya berhenti di momen perayaan Maulid saja, tetapi terus berlanjut hingga harga kembali stabil,” imbuhnya.
Pimpinan Bulog NTB, Sri Muniati, menjelaskan bahwa langkah koordinasi dengan Dinas Perdagangan NTB ini didasari hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Pusat. Rapat tersebut merilis data yang menunjukkan 214 kabupaten/kota di seluruh Indonesia mengalami kenaikan harga beras, termasuk di antaranya Lobar. “Kami mendapat informasi bahwa data ini salah satunya berdasarkan pengamatan dari dinas perdagangan. Karena itu, Bulog berkoordinasi dan mendapat dukungan penuh untuk melakukan upaya bersama mengendalikan inflasi,” jelasnya.
Bulog NTB menilai kegiatan pasar murah di Car Free Day sebagai langkah strategis untuk mendekatkan pasokan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) langsung ke masyarakat. “Kami sudah melakukan berbagai upaya di banyak titik, khususnya di Lobar, Loteng, KLU, dan Kabupaten Bima. Pada prinsipnya, seluruh kabupaten/kota harus kita kendalikan,” tegasnya.
Sementara itu, Bulog juga berupaya penuh mendukung kebutuhan pokok masyarakat, terutama menjelang perayaan Maulid yang sudah menjadi tradisi di NTB. Dengan menyediakan barang dengan harga terjangkau sehingga masyarakat bisa menikmati bulan Maulid ini dengan tenang. Nantinya setiap kegiatan gerakan pasar murah bulog rata-rata menyiapkan 2 ton beras SPHP, serta gula dan minyak sesuai permintaan.

